TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Pengadaan buku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Luwu Timur mendapat tanggapan dari sejumlah kepala sekolah.
Pengadaan buku ini mendapat perhatian karena menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp 8 miliar namun kualitasnya kurang bagus.
Buku menggunakan kertas yang tipis dan tinta menempel di jari saat buku diraba.
Pemenang tender pengadaan buku ini, salah satu perusahaan penerbitan buku, LP.
Lalu bagaimana tanggapan dari kepala SD di Luwu Timur soal buku ini?
Kepala SD Negeri 175 Kawarasan, Sugiatno, mengatakan kehadiran buku ini sangat berguna bagi muridnya, mulai kelas 1 hingga kelas 6 yang berjumlah 400 orang.
Sugiatno mengatakan belum melihat sisi jelek dari buku yang menunjang pembelajaran dengan memuat kurikulum 2013 ini.
"Buku ini membantu dalam proses belajar-mengajar di sekolah, karena isi dari buku ini sesuai dengan porsi kebutuhan siswanya," kata Sugiatno.
Terkait harga dengan kualitas buku, Sugiatno mengatakan tidak mau melihat dari segi tersebut, tapi melihat kreatiftas guru yang menyusun buku ini.
"Artinya, keberadaan buku ini bagus dari sisi kreatifitas guru, untuk mengembangkan kreatifitas menulis, karena menulis tidak mudah," kata Sugiatno dikonfirmasi, Senin (21/2/2022) malam.
Ia menambahkan, baru buku semester 1 yang sudah tersedia untuk tahun pelajaran 2021-2022.
"Untuk buku semester genap belum ada. Buku ini diadakan satu tahun ajaran," imbuh dia.
Buku ini dirancang guru terbaik yang ada di Luwu Timur mulai dari guru SD hingga SMP. Penyusun buku ini dibentuk dan di-SK-kan oleh Dinas Pendidikan sebagai penyusun buku kearifan lokal.
Dalam buku ini, membahas tentang materi pembelajaran kurikulum 2013, juga membahas budaya lokal khas Kabupaten Luwu Timur, seperti cerita tentang Danau Matano.
Sugiatno mengatakan, buku ini dirancang dengan porsi kebutuhan proses belajar mengajar.