TRIBUN-TIMUR.COM - Panitia Khusus (Pansus) RPJMD DPRD Luwu Timur terus menjalankan tugasnya untuk merampungkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025–2030. Salah satu langkah yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan sejumlah instansi terkait.
Pada Kamis,(3/7/2025) lalu, Pansus yang diketuai HM Syarkawi melakukan kunjungan dan konsultasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional VIII Sulawesi Selatan. Pertemuan berlangsung di ruang rapat PTPN I di Makassar dan diterima langsung oleh Kepala Regional VIII PTPN I, Maalun Lamau.
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan kawasan dan pengembangan perekonomian daerah melalui berbagai langkah strategis dan kerja sama yang konstruktif dengan pemangku kepentingan setempat.
Ia menegaskan bahwa PTPN I berkomitmen untuk terus memperkuat aset dan potensi wilayah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ia menyebutkan rencana pengembangan kawasan kota di Wotu dan pengelolaan lahan di Tarengge sebagai langkah positif dalam mendukung kemajuan wilayah.
Disampaikan juga bahwa lahan milik PTPN seluas 6 hektar yang telah digunakan sejak 2018 untuk kelapa sawit dan kini difungsikan sebagai terminal, menunjukkan inisiatif PTPN dalam memanfaatkan aset untuk menguatkan perekonomian lokal.
Selain itu, anggota DPRD menyampaikan harapan agar PTPN dapat terus berperan dalam meningkatkan kualitas TBS melalui edukasi dan pembinaan petani plasma, termasuk penggunaan bibit bersertifikasi untuk meningkatkan rendemen.
Kendati menghadapi tantangan seperti harga TBS yang masih rendah dan masalah lingkungan, PTPN I menunjukkan sikap terbuka dan proaktif.
Mereka menyatakan bahwa perusahaan telah memulai produksi minyak goreng sebagai bagian dari inovasi hilirisasi yang bertujuan meningkatkan nilai tambah, dan berkomitmen untuk lebih fokus pada penjualan CPO langsung demi hasil yang optimal.
Perusahaan juga menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasional sudah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk tata cara penanaman dan pengelolaan lahan, serta mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui pematuhan terhadap ketentuan RSPO dan pengelolaan kawasan HCV.
PTPN I pun menunjukkan kesiapan untuk membangun sinergi dengan masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi tantangan seperti pendangkalan sungai dan banjir, melalui inisiatif pembangunan dam dan program konservasi.
Selain itu, PTPN I secara aktif menganggarkan dan menyalurkan dana untuk program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), sebagai bentuk nyata dari komitmen perusahaan dalam memberi manfaat langsung kepada masyarakat sekitar dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Dalam suasana yang penuh semangat ini, PTPN I menegaskan tekadnya untuk terus memperkuat peran sebagai perusahaan perkebunan nasional yang inovatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan, demi kemakmuran masyarakat dan keberlangsungan pembangunan wilayah Luwu Timur serta sekitarnya.(*)