Untuk menuju ke kantor pemerintahan dari lokasi ini, pengendara melewati dua jembatan yaitu Jembatan Sungai Cerekang dan Jembatan Ussu.
Jumlah penduduk Desa Manurung berjumlah 4.200 jiwa lebih atau 1.100 kepala keluarga lebih.
Pendapatan penduduk Desa Manurung dari bertani sawah, kakao dan ada juga petani tambak.
Terkait tabrakan maut ambulans dan truk ini, Kasat Lantas Polres Luwu Timur, Iptu Siswaji mengatakan ambulans DD 7503 AC dikemudikan Tehenris Daud (23).
Tehenris warga Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Sedangkan truk dikemudikan oleh Alfian (18), warga Kabupaten Sidrap. Alfian dari Sorowako menuju Sidrap.
Truk melaju dengan kecepatan sedang menuju Kabupaten Sidrap.
Dari arah berlawanan, Ambulans DD 7503 AC bergerak dari arah Makassar menuju Kabupaten Buton dengan kecepatan tinggi.
Dengan laju ambulans yang kencang tersebut, diduga sopir tidak mampu mengusai kendaraannya dan oleng.
"Pengemudi ambulans tidak dapat menguasai kendraannya oleng ke kanan lalu menabrak mobil truk," kata Iptu Siswaji.
Pasca tabrakan, warga setempat langsung keluar rumah untuk melihat kejadian tersebut.
Kondisi truk pasca ditabrak jatuh ke bahu jalan. Sedangkan posisi ambulans menghadap ke bak truk.
Warga juga membantu mengevakuasi para korban untuk dibawa ke Puskesmas Lakawali untuk diselamatkan.
Mobil ambulans ini bermuatan satu jenazah, satu sopir bantu, 3 pendamping jenazah dan sopir ambulans.
Rencananya, jenazah tersebut mau dibawa ke Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Detik-detik Pengendara Motor Lolos dari Kecelakaan Maut di Rel Kereta Api, Motor Hancur Terlindas
Baca juga: Polisi Tetapkan Fatimah sebagai Tersangka Kecelakaan Meski Sudah Meninggal, Begini Penjelasan Polisi