Literasi Ulama

Prof KH Ali Yafie

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dekan FDK UIN, Dr.Firdaus Muhammad.

AGH Helmi Ali Yafie dengan tekun menyiapkan tempat tidur lalu membunyikan tadarus Al-Quran sembari membuka channel TV berbahasa Arab.

Saat itu saya menitipkan 2 botol air aqua kecil dibarakkaki. Seusai memastikan kondisi gurutta aman, lalu AGH Helmi Ali Yafie kembali ke ruang tengah berbagi cerita.

Menjelang isya saya pamit.

Anregurutta Prof AGH Ali Yafie pernah mendapat amanah selaku Ketua Umum MUI pusat.

Rais Aam PBNU, Ketua ICMI Pusat. Selain itu juga menjadi tokoh Darud Dakwah wal-Irsyad (DDI) yang didirikan Anregurutta KH Abdurrahman Ambo Dalle itu.

AGH Ali Yafie dilahirkan pada tanggal 1 September 1926 di Desa Wanidonggala, Sulawesi Tengah.

Kini usianya 96 tahun. Ayahnya bernama AGH Muhammad Yafie merupakan ulama cukup berpengaruh di daerah tersebut.

Sementara kakeknya bernama Syaikh Abdul Hafidh Bugis, seorang ulama yang cukup lama mengajar di Masjidil Haram, Mekkah.

Usia 12 tahun mampu membaca kitab kuning.

Mengaji kitab kuning di Pesantren Ainur Rofiq, Rappang-Sidrap, Sulsel, di bawah asuhan as-Syeikh Ali Mathar kemudian mengaji kitab kuning di bawah bimbingan Syeikh Mahmud Abdul Jawad, ulama kharismatik yang mukim di Bone.

Penghargaan terhadap keilmuannya sehingga Prof KH Ibrahim Husen kala itu menjabat rektor IIQ (Institut Ilmu Al-Qur’an) menganugerahkannya gelar professor, tepatnya tanggal, 12 Oktober 1991 di Jakarta.(*)

Berita Terkini