Ingat Ceu Popong? Tahun 2014 Pimpin Sidang Pakai Bahasa Sunda hingga Palu Sidang Hilang saat Kisruh

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Ceu Popong mencari palu sidang pada tahun 2014.

Saat itu, Ceu Popong memberi jeda waktu selama 30 menit.

Kemudian, skorsing kedua dilakukan oleh Popong saat politisi PDI-P Adian Napitupulu melakukan protes kepada pimpinan sidang untuk menutup rapat konsultasi terlebih dahulu.

Namun. aksi protes tersebut tak diindahkan oleh Popong. Hal ini rupanya berbuntut panjang.

Setelah itu, para anggota Dewan lainnya melakukan protes karena Popong enggan mengabulkan permintaan Adian.

Di sisi lain, anggota lainnnya meminta sidang tetap dialanjutkan.

Hal ini membuat sidang ditunda lagi. Skors ketiga dilakukan karena Ceu Popong ingin memberikan kesempatan untuk masing-masing fraksi berbicara dalam forum.

Baca juga: Kasus Arteria Dahlan Soal Sunda: Apakah Pernyataan Saya Salah?

Baca juga: Bukannya Minta Maaf, ini Jawaban Arteria Dahlan Merespons Saran Ridwan Kamil Soal Bicara Sunda

Mana Palu Na?

Nah, di sidang itu, ada cerita kocak dari Ceu Popong yang menggunakan bahasa Sunda saat mencari palu.

Ketika suasana sidang memanas, ia sibuk mencari palu yang sedianya akan digunakan untuk mengesahkan keputusan sidang.

"Mana paluna eweuh (Ke mana palunya tidak ada)," demikian kata Ceu Popong.

Kini, Arteria Dahlan Dikecam

Gara-gara ucapannya, Arteria Dahlan menjadi sorotan lagi.

Bukan kali ini saja, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu beberapa kali menjadi pusat atensi karena kontroversinya.

Kali ini, Arteria disorot soal permintaannya kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

Hal ini diutarakan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR denga Kejaksaan Agung kemarin, Senin (17/1/2022).

Halaman
1234

Berita Terkini