Dalam rekontruksi tersebut, menurut Saefudin, sangat sesuai dengan kejadian. Bahkan baju yang dikenakannya saat rekontruksi, harus baju yang digunakan saat membantu korban.
"Ini saya juga terpaksa menggunakan baju ini lagi, padahal sudah gak mau pakai baju ini lagi, suka keinget-inget kejadian itu," ujarnya.
Saefudin pun, menunjukkan, di baju biru yang dikenakannya masih terdapat bercak darah.
"Ini, ini masih keliat bekas darah," katanya.
Selain itu, kata Saefudin, kegiatannya juga menjadi terganggu karena harus bulak balik memberikan keterangan kepada yang berwenang.
"Saya kan kerja, memang tidak apa-apa, majikan mendukung saya untuk itu. Tapi kan gak enak, jadi sering bolos," katanya.
Diborgol
Ketiga oknum anggota TNI itu disoraki warga saat keluar dari mobil dan berjalan diapit polisi militer ke titik lokasi kejadian.
Ketiganya tampak mengenakan sendal jepit dan diborgol saat berjalan kaki.
Reka adegan tersebut, berlangsung cepat, sekitar 10 menit.
Dalam reka adegan, terdapat 5 adegan yang dilakukan.
Ketiganya yang memakai seragam tahanan, tangannya diborgol dan dikawal ketat polisi militer.
Kolonel Priyanto disebut-sebut jadi otak jenazah Salsa dan Handi dibuang di Sungai Serayu.
Saat rekontruksi, dia tampak mengenakan kalung bertuliskan tersangka 1.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut anak buahnya itu jadi otak pelaku buang jasad Salsa dan Handi ke Sungai Serayu.