Tribun Kampus

Universitas Muhammadiyah Enrekang Terima Hibah Program MBKM Ditjen Dikti RI Rp 1,3 M, Ini Fokusnya

Penulis: Kasdar Kasau
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seminar nasional Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen) di grand Town Hotel Makassar.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen) terima hibah dari Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Juga Pengabdian Masyarakat berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tahun 2021.

Unimen masuk jajaran 110 PTS terbaik di Indonesia pada kluster tiga dan berhak atas hibah sebesar Rp. 1,3 M.

Secara resmi dana bantuan disepakati oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Nota kesepahaman berlangsung di Jakarta bersama Rektor Unimen Yunus Busa didampingi kepala LP2M Unimen  Eli Hami, 12 Desember 2021 lalu.

Dana tersebut diimplementasikan dalam program penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan fokus Kewirausahaan kearifan lokal.

Pemaparan program ini dilaksanakan di grand Town Hotel Makassar melalui seminar nasional.

"Kita lanjutkan program tersebut dengan agenda seminar kemarin," ungkap Panitia Pelaksana, Muhammad Idham Khaliq, Rabu (29/12/2021).

Acara berlangsung luring dengan protokol kesehatan ketat dengan tema 'Aktualisasi Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Jiwa Enterpreneurship Melalui Program kolaborasi dan Partisipatif Perguruan Tinggi’.

Hadir sebagai pembicara Wakil Rektor II Universitas Negeri Makassar (UNM) Karta Jayadi dan Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Kalla Syamril.

Seminar dibuka oleh Wakil Rektor 1 Unimen, Ismail. 

“Terima kasih kepada seluruh tim, nantinya akan ada dua terbaik yang menjadi perwakilan kita di tingkat nasional,” ujar Ismail.

Hadir juga Rektor Unimen,  Yunus Busa. 

Menurutnya program penelitian dan PKM ini dapat membawa citra positif bagi Kabupaten Enrekang.

“Program MBKM ini harus tumbuh menjadi kearifan lokal, level nasional bahkan internasional,” ujar Rektor Unimen, Yunus Busa.

Sementara itu, ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unimen, Eli Hami, menjelaskan, pihaknya telah melakukan riset.

“Kami memilih hasil riset dan pengabdian masyarakat terbaik dari Unimen,” ungkapnya.

Ia berharap Unimen masuk dalam 20 PTS terbaik se-Indonesia.

Berikut penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kampus Unimen.

Hasil Penelitian

Pertama, Hubungan antara Konseling RET dengan Motivasi menyelesaikan tugas akhir Mahasiswa oleh Handayani Sura.

Kedua, Analisis Dampak Program E-KKN Tematik Berbasis MBKM di Universitas Muhammadiyah Enrekang oleh Rustiani.

Ketiga, Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Terbatas di Kabupaten Enrekang oleh Aminullah.

Keempat, Analisis Ritual Massajo’ di Desa Pasang dalam rangka Penerapan Kebijakan Merdeka Belajar di Kampus Merdeka oleh Suherman.

Kelima, Penguatan Microteaching dalam Mendukung Program Kampus Mengajar oleh Ismail.

Program Pengabdian 

Pertama, Pemberdayaan Kelompok Tani di Desa Perangian Menggunakan Pupuk Ramah Lingkungan Untuk Menghasilkan Sayuran Berbasis Organik oleh Suharman. 

Baca juga: Gedung Wicaksana Laghawa Diresmikan, Kapolres Enrekang: Infrastruktur Utama Ciptakan Zona Integritas

Kedua, Gerak Cipta Relawan Tangguh Sadar Psikososial Pasca Bencana oleh Mutmainnah.

Ketiga, Mengedukasi Pemuda Melalui Kegiatan Penyuluhan Sadar Wisata Desa Malalin Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang Muliyadi. 

Keempat, Pendampingan program Pelatihan Gambar Rekayasa Teknik Menggunakan Software Autocad dan Sketchup Siswa-siswi Jurusan Teknik Konstruksi dan Properti pada SMK Latanro Kabupaten Enrekang oleh Irman Syarif. 

Kelima, Diklat Produksi, Distribusi dan Promosi Keripik Salongge Aneka Rasa di Desa Wisata Bambapuang Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang oleh Dian Firdiani. 

Keenam, Produk Daun Kelor (Mouringa Oleifera) Sejuta Manfaat Khas Dusun Leon Desa Rossoan oleh Hasan.  (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Kasdar.


 
 

Berita Terkini