TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kini giliran RT/RW yang diberi tugas oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto untuk mencari warga yang belum divaksin.
Ketua RT/RW di Makassar harus membawa 10 orang.
Sebelumnya, Danny juga telah memberi tugas pada pegawai lingkup Pemerintah Kota Makassar untuk membawa enam orang.
Baik pegawai yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun honorer.
"Setelah pegawai, saya nanti wajibkan bawa 10 orang," tegas Danny di Kantor Balai Kota Makassar, Senin (27/12/2021?.
Baca juga: Kok Bisa? Lurah di Kecamatan Sangkarrang Liburan ke Malino, Padahal Dilarang Danny Pomanto Bepergian
Baca juga: Banyak Lansia Tak Penuhi Syarat Vaksinasi Gegara Hipertensi, Danny Pomanto: Kebanyakan Makan Coto
Ini dilakukan dalam rangka menggenjot capaian vaksinasi Makassar.
Danny menginginkan, vaksinasi bisa sampai di angka 90 persen.
"Kalau perlu 100 persen kenapa tidak," ujarnya.
Saat ini kata Danny, progres vaksinasi telah mencapai 83,35 persen.
Danny mengatakan pemerintah pusat meminta agar para kepala daerah mengoptimalkan vaksinasi untuk menangkal hadirnya varian baru covid-19 yakni omicron.
“Varian baru omicron ini kan sudah hadir,makanya kepala daerah di minta agar lebih memassifkan vaksinasi sebagai upaya penangkal virus tersebut. Terlebih karena beberapa hari ke depan kita akan menyambut perayaan tahun baru 2022," jelasnya.
Salah satu kegiatan yang akan dilalukan untuk mengejar target yakni Pemkot Makassar akan melakukan vaksinasi serentak.
Pusatnya di di Anjungan Pantai Losari pada 29 Desember mendatang.
“Tempat lainnya juga tetap di adakan vaksinasi, bukan cuma di anjungan," tuturnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaidah Sirajuddin mengatakan, kebijakan ini sangat efektif untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Makassar.
Buktinya, warga yang divaksin tiap hari terus bertambah.
Dimulai pada 23 Desember, hanya ada 3 ribu yang berhasil divaksin oleh tenaga kesehatan di seluruh fasilitas layanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di puskesmas.
Keesokan harinya, 24 Desember bertambah menjadi 6 ribu. Lalu pada 25 Desember mencapai 10 ribu.
"Peningkatannya luar biasa dari tanggal 23 kita mulai. Dari 3 ribu kita vaksin per hari, naik jadi 6 ribu di tanggal 24, naik lagi di tanggal 25 jadi 10 ribu. Kalau bisa ya 20 ribu per hari, itu yang kita harapkan," ucap Nursaidah Sirajuddin.
"Kita kan 22 ribu pegawai, jadi 132 ribu. Ini yang akan kita maksimalkan," sambungnya.
Meski begitu, sinkronisasi data perlu digenjot. Penginputan data warga yang telah divaksin harus dipercepat.
Sebab masih banyak yang tidak terinput kata dia. Banyak potensi penambahan capaian vaksinasi jika data tersebut telah dituntaskan.
"Ini yang kita kejar. Jadi SKPD akan membantu dinkes untuk mengejar data itu. Karena cukup banyak. Ada ribuan," bebernya.(Tribun-Timur.com)