TRIBUN-TAKALAR.COM - Harga beras di Pasar Sentral Takalar masih tetap sama dengan harga Rp11-12 ribu per liter.
Harga tersebut tetap sama dengan harga beras saat diisukan mengalami kenaikan pada Juni lalu.
"Rp12 ribu per liter," kata Badaruddin saat ditemui Tribun-Timur, Selasa (26/8/2025).
Menurut Badaruddin, kondisi jumlah pembeli juga masih turun seperti awal kenaikan.
"Kurang sekali pembeli," kata Badaruddin.
Hal serupa diungkapkan oleh Basir, pedagang beras lain di Pasar Sentral Takalar.
"Susah pembeli," ucapnya.
Basir mengatakan beras yang dijualnya berasal dari dalam Takalar sendiri.
"Dari Haji Sutte untuk yang harga Rp12 ribu ini," ucapnya sambil menunjuk beras yang dimaksud.
Menurut Basir, beras yang berasal dari penggilingan gabah Haji Sutte kualitasnya premium.
Kabid Pengembangan Perdagangan dan Pengendalian Bapokting Disperindag Takalar, Muhammad Ilham mengatakan di pasar-pasar lain juga ditemukan kisaran harga yang sama.
"Rp 11 ribu itu beras lama, dan untuk beras baru harga Rp12 ribu per liter," ucapnya.
Ia menambahkan harga gabah kering giling yang masih tinggi yang menjadi penyebab harga beras masih tetap sama.
"Pengaruh harga gabah giling," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan harga beras telah turun di 13 provinsi.
Menurut Amran hal itu disebabkan adanya operasi Stabilitasasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Amran membeberkan operasi SPHP telah menyalurkan 6.000 ton beras.
"Ini sudah berdampak baik menurunkan harga di 13 provinsi, mungkin sudah 15 provinsi sudah turun harga. Ini sangat baik untuk kita semua," ujar Amran, Sabtu (23/8/2025).
Bulog sendiri telah menyalurkan 62 ton beras di Takalar. Beras tersebut dibagi kepada 32.604 penerima.
"Dan kita harus selesaikan sampai 31 Juli,"ucap Pemimpin Perum Bulog Makassar, Karmila, 27 Juli lalu.(*)