Harga Beras Takalar Tetap Rp12 Ribu, Pembeli Masih Sepi

Penulis: Siti Aminah
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang Beras di Pasar Sentral Takalar ditemui Selasa (25/8/2025). Harga beras di Takalar turun tetap Rp12 ribu. Pedagang mengeluh pembeli menurun

‎TRIBUN-TAKALAR.COM - Harga beras di Pasar Sentral Takalar masih tetap sama  dengan harga Rp11-12 ribu per liter.

‎‎Harga tersebut tetap sama dengan harga beras saat diisukan mengalami kenaikan pada Juni lalu.

‎"Rp12 ribu per liter," kata Badaruddin saat ditemui Tribun-Timur, Selasa (26/8/2025).

‎Menurut Badaruddin, kondisi jumlah pembeli juga masih turun seperti awal kenaikan.

‎"Kurang sekali pembeli," kata Badaruddin.

‎Hal serupa diungkapkan oleh Basir, pedagang beras lain di Pasar Sentral Takalar.

‎"Susah pembeli," ucapnya.

‎Basir mengatakan beras yang dijualnya berasal dari dalam Takalar sendiri.

‎"Dari Haji Sutte untuk yang harga Rp12 ribu ini," ucapnya sambil menunjuk beras yang dimaksud.

‎Menurut Basir, beras yang berasal dari penggilingan gabah Haji Sutte kualitasnya premium.

‎Kabid Pengembangan Perdagangan dan Pengendalian Bapokting Disperindag Takalar, Muhammad Ilham mengatakan di pasar-pasar lain juga ditemukan kisaran harga yang sama.

‎"Rp 11 ribu itu beras lama, dan untuk beras baru harga Rp12 ribu per liter," ucapnya.

‎Ia menambahkan harga gabah kering giling yang masih tinggi yang menjadi penyebab harga beras masih tetap sama.

‎"Pengaruh harga gabah giling," ucapnya.

‎Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan harga beras telah turun di 13 provinsi.

‎Menurut Amran hal itu disebabkan adanya operasi Stabilitasasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

‎Amran membeberkan operasi SPHP telah menyalurkan 6.000 ton beras.

‎"Ini sudah berdampak baik menurunkan harga di 13 provinsi, mungkin sudah 15 provinsi sudah turun harga. Ini sangat baik untuk kita semua," ujar Amran, Sabtu (23/8/2025).

Bulog sendiri telah menyalurkan 62 ton beras di Takalar. Beras tersebut dibagi kepada 32.604 penerima. 

"Dan kita harus selesaikan sampai 31 Juli,"ucap Pemimpin Perum Bulog Makassar, Karmila, 27 Juli lalu.(*)

Berita Terkini