Ustad Dasad Latif

Kisah Ustad Dasad Latif Khatib Jumat di Ruang Tamu Kediaman Pribadi Komjen Pol Purn Syafruddin

Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustad Das'at Latief khatib Jumat di kediaman pribadi Komjen Pol (Purn) Syafruddin, Jumat, 17 Desember 2021. Khutbah UDL disimak oleh jamaah, termasuk Komjen Pol (Purn) Syafruddin dan Husain Abdullah.

UDL memulainya dengan kisah Imam Ahmd bin Hambal yang berkunjung ke Basrah.

"Waktu itu tiba-tiba Imam Ahmad bin Hanbal tiba-tiba mau sekali ke Basrah dari Baghdad. Kira-kira, seperti dari Parepare tiba-tiba mau sekali ke Makassar. Imam Ahmad bin Hambal ke Basrah tanpa tujuan. Beliau sendiri tidak paham kenapa tiba-tiba mau sekali ke Basrah," jelas Ustad Dasad Latif.

"Itulah dahsyatnya istigfar," tegas Ustad Dasad Latif.

Tak Ada Jadwal Tetap

Karena keinginan yang begitu kuat, akhirnya beliau pun berangkat ke Basrah. Sebagaimana kebiasaan Imam Ahmad yang tidak ingin dikenal dan terkenal, maka beliau berangkat ke Basrah  berbekal seadanya dan mengenakan baju yang sangat sederhana agar tidak dianggap sebagai orang besar dan saleh.

"Ringkas cerita, Imam Ahmad bermaksud tidur dalam masjid. Saat baring-baring, marbot masjid, di kampung saya disebut Doja, membangunkannya, 'eh, tidak bisa tidur di sini, nanti masjid jadi kotor', kata marbot masjid. Jadi Imam Ahmad minta izin tidur di teras masjid. 'Di situ juga tidak boleh, pokoknya, tidak boleh'," kata Ustad Dasad Latif.

"waktu itu belum ada handphone. Imam Ahmad waktu itu ulama terbesar di Irak, dikenal di Baghdad hingga Basrah. Tapi hanya dikenal namanya, tidak ditahu wajahnya. Waktu itu belum ada medsos," jelas Ustad Dasad Latif menambahkan.

Marbot itu tidak tahu kalau orang yang dia usir adalah Imam Ahmad.

Melihat ada orang tua diusir begitu, penjual roti di depan masjid jadi iba.

"Yah syekh, ta'aall..." ujar Ustad Dasad Latif menirukan teriakan penjual roti. Si penjual roti juga tidak tahu kalau pria tua itu Imam Ahmad.

Ringkas kisah, Imam Ahmad tidur di rumah penjual roti.

Pagi-pagi, Imam Ahmad memperhatikan si pejual roti setiap kali membuat adonan selalu mengucapkan "Astagfirullahal wa atubuh ilaik... astagfirullah wa atubu ilaik....."

Imam Ahmad penasaran dan sangat kagum melihat si penjual roti setiap kali membuat adonan selalu beristigfar.

Akhirnya Imam Ahmad bertanya, "Sejak kapan Anda melakukan hal itu (berisgfar setiap membuat adonan roti)?"

"Ya, sejak saya menjadi penjual roti," jawab si penjual roti.

Halaman
123

Berita Terkini