Pesona Desa Maros

Bendungan Pannampu, Wisata Tersembunyi di Desa Tukamasea Maros Tak Kalah Indah dari Bantimurung

Penulis: Hutami Nur Saputri
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesona Bendungan Pannampu, Dusun Pajjaiang, Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Maros.

Laporan Ahmad Dripamagani

Operator Profil Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Maros.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Berbicara tentang destinasi wisata di Desa Tukamasea, mungkin sudah banyak orang yang pernah mendengar tentang Wisata Permandian Doli.

Wisata kolam renang yang menelan biaya sebesar 1,2 miliar ini menjadi primadona wisata di Kabupaten Maros.

Namun Kolam Permandian Dolli bukan satu-satunya, ada lagi wisata tersembunyi di Desa Tukamasea yang belum banyak dikunjungi orang.

Bendungan Pannampu yang terletak di Dusun Pajjaiang, Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini bak permata tersembunyi.

Dikelilingi keindahan batuan karst, air yang begitu jernih, dan gua yang tak kalah cantik dengan Gua Mimpi yang ada di Bantimurung.

Bendungan Pannampu juga menjadi cagar budaya yang terletak di sebuah gunung yang dikenal masyarakat dengan nama Bulu Kamase.

Dari kata Bulu Kamase ini pula tercetus nama Desa Tukamasea.

Konon pada zaman penjajahan, Bulu Kamase dijadikan tempat pesembunyian para leluhur atau orang-orang terdahulu.

Kini Bulu Kamase meninggalkan warisan alam yang indah berupa Bendungan Pannampu.

Pengunjung yang ingin masuk ke tempat ini tidak akan dikenakan tarif sepeser pun. (Dripamagani)

Bendungan Pannampu sangat cocok untuk self healing atau sebagai tempat menenangkan diri, karena bendungan ini dipenuhi suara-suara indah yang dihasilkan secara alami.

Baik dari suara gemericik airnya, suara burung yang begitu merdu, serta tiupan angin yang membawa suasana asri dan teduh.

Bendungan Pannampu juga sangat cocok dijadikan lokasi foto pre-wedding yang mengusung konsep alam.

Baca juga: Peletakan Batu Pertama Pembangunan RC Residence Pallajangan Desa Lekopancing Oleh Bupati Maros

Tak perlu khawatir soal biaya, karena pengunjung yang ingin masuk ke tempat ini tidak akan dikenakan tarif sepeser pun.

Namun, siap-siap untuk membawa sebotol air sebagai bekal perjalanan.

Lantaran untuk menuju lokasi Bendungan Pannampu, pengunjung harus berjalan kaki kurang lebih 10 menit karena akses kendaraan belum sampai ke lokasinya.

Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Saat musim kemarau tiba, air Bendungan Pannampu sedikit surut.

Tapi tidak perlu khawatir, karena yang menjadi salah satu daya tarik di Bendungan Pannampu ini yaitu terapi ikan.

Air yang alirannya tidak sampai ke bendungan akan menjadi kolam tempat berkumpulnya ikan-ikan yang bisa dimanfaatkan untuk terapi.

Organisasi kepemudaan di Dusun Pajjaiang mulai membenahi dan membersihkan Bendungan Pannampu.

Hal ini karena Bendungan Pannampu merupakan salah satu aset yang dapat menguntungkan bagi masyarakat dan pemerintah Desa Tukamasea.

Terlebih jika dikelola dengan baik, Desa Tukamasea sudah pasti menjadi desa wisata.

Baca juga: Pemerintah Desa Tukamasea Susun Strategi Kebut Vaksin Bersama Kepala Puskesmas Bantimurung

Berita Terkini