Sidang Nurdin Abdullah

H Momo Akui Pernah Beri Uang 200 Ribu Dollar Singapura ke Ajudan Nurdin Abdullah

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nuwardi Bin Pakki alias H Momo menjadi salah satu saksi dari tujuh saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK di sidang Nurdin Abdullah, Rabu (2392021).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nuwardi Bin Pakki alias H Momo menjadi salah satu saksi dari tujuh saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Jl Kartini, Rabu (22/9/2021).

Yakni di sidang lanjutan tindak pidana korupsi (tipikor) terkait perizinan dan infrastruktur Sulawesi Selatan.

Kasus tersebut menjerat Gubernur Sulsel (diberhentikan sementara) Nurdin Abdullah (NA) dan Mantan Sekdis PUTR Sulsel Edy Rahmat (ER).

H Momo secara virtual mengatakan pernah memberikan uang 200 ribu Dollar Singapura (SGD) kepada Ajudan NA, Syamsul Bahri.

"Kalau tidak salah Januari 2021, saya bantu 200 ribu Dollar Singapura sekitar Rp 2 miliar lebih," kata H Momo.

"Kronologisnya, ada saudaranya Ibu Lies (istri NA), Pak Iqbal namanya. Saya ketemu di salah satu warung kopilah, saya lupa dimana," katanya.

"Ini Pak Iqbal (bilang) kalau nanti ada rezeki, tolong dibantu saya operasional. Pak Iqbal ketemu saya di warung kopi saya lupa, Januari 2021 itu," jelasnya.

Apa yang disampaikan Iqbal Fachruddin?

"Disampaikan ke saya inikan awal tahun, bapak selalu keluar kota. Biasa bapak bantu orang, biasa bantu pembangunan masjid, itu yang dikatakan ke saya pak," katanya.

"Kalau ada bisa bantu, yah dibantu itu bahasanya saudara Iqbal. Saya pun suka bantu dalam kepada siapapun orang " sambungnya.

Ia mengaku baru mengenal Pak Iqbal, belum beberapa tahun.

Apakah Iqbal menyebut nominal bantuan yang diinginkan? "Tidak," singkat Haji Momo.

"Saya bilang nantilah bagaimana saya bisa bantu. Setelah itu, Pak Iqbal bilang, kalau ada uangnya serahkan saja ke Pak Syamsul (ajudan NA)," ujarnya.

Diserahkanlah uang itu kepada Syamsul Bahri di rumah Pak Syamsul. Pada Januari 2021.

Kenapa dalam bentuk pecahan Dollar Singapura?

Halaman
12

Berita Terkini