Tribun Edukasi

Penyebab Cacing Mati Jika Diberi Garam, Termasuk Lintah dan Siput

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cacing tanah

Hal tersebut menciptakan salinitas tinggi di kulit cacing (keadaan hipertonis).

Membuat kadar garam di kulit cacing dan di dalam tubuh cacing jauh berbeda.

Hal tersebut memancing reaksi osmosis yaitu tertariknya air dari dalam tubuh cacing ke kulit cacing.

Air keluar dengan cepat dari tubuh cacing, membuat mereka dehidrasi dan mati karena kering.

Berlaku untuk lintah dan siput

Mati karena garam tidak hanya terjadi pada cacing tapi juga pada lintah dan gastropoda seperti siput.

Dilansir dari Science Focus, hewan-hewan tersebut dangat bergantung pada kandungan sir yang tinggi dalam tubuhnya.

Garam bisa menganggu kondisi tersebut dan membuat lintah juga siput mati.

Inilah mengapa, ketika melewati daerah basah seperti rawa dan hutan hujan yang penuh lintah, disarankan membawa garam.

Jika lintah menempel dan menyedot darah, menaburkan garam pada lintah akan membuatnya mati atau melepaskan diri dari manusia.

Menaburkan garam pada siput bahkan akan membuatnya mengeluarkan banyak buih.

Ketika ditaburi garam, siput berusaha menghilangkan garam dengan cara mengeluarkan lebih banyak lendir dari tubuhnya.

Lendir kemudian bertabrakan dengan udara, menciptakan banyak buih pada tubuh siput.

Meskipun cacing, lintah, dan siput dapat mati kering karena garam, hal ini tidak berlaku pada ular.

Ular tidak bisa diusir dengan garam, karena memiliki kulit keras dan bersisik dan tidak bergantung pada kadar air tinggi seperti gastropoda.

Garam juga tidak mengandung bau, padahal ular hidup dengan indra penciuman yang kuat.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/18/120000969/mengapa-cacing-mati-jika-diberi-garam,".

Berita Terkini