Sempat kembali ke Makassar Desember 2020. Tak adanya tempat latihan memaksanya hanya latihan di rumah.
"Jadi kalau dibilang lantai hancur, dinding retak, jangan dibilang lagi, tapi tidak apa apa, karena kita punya impian untuk dicapai," ucapnya.
Erwin Abdullah beserta sang anak bakal kembali ke Indonesia 4 Agustus mendatang.
Setelah itu menjalani isolasi mandiri lalu ke Makassar.
Namun, ada kekhawatiran tidak adanya lagi tempat latihan.
Pasalnya, menurut Erwin, 2x24 jam atlet angkat besi tidak latihan kualitas otot akan menurun.
Untuk memulihkan, butuh waktu satu minggu latihan.
"Balik ke daerah latihan di mana. 2x24 jam atlet besi tidak latihan, kualitas otot menurun. Recovery butuh waktu satu minggu. Jika lama tidak berlatih, akan semakin menurun," terangnya.
Pemda Belum Perhatikan Kejuaraan Single Event
Rahmat Erwin bukan kali ini meraih prestasi. Sebelum meraih perunggu di Olimpiade Tokyo, pemuda 20 tahun ini telah meraih prestasi bergensi.
Ia menyabet medali emas di Sea Game Filipina 2019. Medali emas di Asian Junior Championship di Korea Utara 2019 serta medali emas di Asia Junior Championship di Tashkent 2020 serta medali perunggu di Asian Championship di Tashkent 2021.
Namun, namanya baru menjadi perbincangan di daerah asalnya setelah meraih perunggu di Olimpiade Tokyo.
Erwin Abdullah mengatakan untuk kejuaraan single event pihak daerah tidak terlalu melihat.
Padahal kejuaraan yang diikuti oleh anaknya di Pyongyang, Korea adalah kejuaraan Asia. Bahkan meraih tiga emas dan memecahkan rekor Asia.
"Untuk di daerah tidak berharga itu, tapi kalau daerah lain sudah luar biasa. Kalau daerah kita single event dianggap biasa, daerah kita menghargai kalau mutlti event, seperti PON, Sea Games dan Olimpiade," ujarnya.
"Sekarang semua dikembalikan kepada daerah, mau diapakan kita ini. Daerah sudah hebat sudah menjanjikan, bagi kami itu sudah luar biasa, bahkan di luar ekspektasi kami. Daerah berikan sesuatu tak tanggung-tanggung kalau multi event," pungkasnya.(*)