TGUPP Sulsel

Akrobat Politik Tak Perlu dari Sang Plt Gubernur Sulsel, Format Baru TGUPP Sulsel Dipertanyakan

Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mulawarman, Alumni Universitas Hasanuddin

Akrobat Politik yang Tidak Perlu dari Sang PLT Gubernur Sulsel

Oleh Mulawarman
Jurnalis Senior Alumni FE Unhas

TRBIUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemimpin di era disrupsi, selalu dituntut cepat melakukan perubahan kebijakan.

Namun apabila perubahan cepat yang dilakukan tidak tepat, bukannya kemajuan, bisa jadi kemunduran; bahkan jadi olok-olokan sebagai pemimpin yang tidak kapable.

Sekilas, seolah-olah kita baca dari pergantian tim Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) atau TGUPP Sulsel baru-baru ini oleh PLT Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Demi perubahan. Tapi benarkah?

Karuan saja keputusan adik dari Mantan Menteri Amran Sulaiman ini mengundang tanda tanya publik.

Betapa tidak, kasus Covid-19 masih terus naik dan ekonomi Sulsel yang mengalami kontraksi dalam dua triwulan terakhir ini, memberikan kecemasan tersendiri di masyarakat. Urgensi dan relevansi pergantian pun dipertanyakan.

Relevankah?

Sejak dibentuk oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Januari 2019, TGUPP Sulsel baru diganti besar-besaran di era PLT Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ini; yakni 16 orang dari 30 tim ahli.

Pergantian itu berdasarkan SK Gubernur Sulsel Nomor 1328/V/Tahun 2021 Tentang Penetapan Tenaga Ahli tim TGUPP Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021.

SK menetapkan 28 ahli dari sebelumnya 30 orang ahli.

Dari komposisi itu, 14 Profesor (sebelumnya 13), 9 Doktor (sebelumnya 10), dan sisanya dari kalangan profesional.

Yang patut dipertanyakan adalah apakah penunjukkan para ahli itu sudah sepengetahuan kampus tempatnya mengabdi.

Menurut info yang berkembang, terdapat 5 akademisi FKM Unhas yang dimasukkan ke TGUPP Sulsel ini, tidak atas sepengetahuan dekan alias pimpinan mereka.

Halaman
1234

Berita Terkini