Jauh sebelum kelahiran Nabi, Kabilah atau Suku Ghifar termasuk komunitas tanpa tanding soal kegigihan menempuh jarak di gurun sahara Arab.
Mereka luar biasa; baik safar dengan onta atau dengan tanpa ternak pengangkut.
Kegigihan kabilah ini diabadikan dalam puisi tua Arab;
::;Ghifar adalah lampu Pekatnya malam.
Celakalah orang yang kesasar dari tangan kaum Ghifar di gulita malam.;;;
Abu Dzar termasuk pionir berTasyahhudnya sejumlah sahabat pejuang dari kabilah ini, antara lain: Ali-al-Ghifari, Anis al-Ghifari, dan sepupu wanitanya Ramlah al-Ghifariyah.
Kesetiannya ke Rasulullah sudah dimulai sejak masa Dakwah pertama di Mekkah.
Bahkan kepada Kafir Quraish Mekkah, pimpinan Abu Lahab eks besan Rasulullah, dia terang-terangan mengumumkan keIslamannya di tribun Kakbah.
Padahal Ghifari adalah kabilah aliansi utama Quraish, sebagai distributor dagangan ke penjuru Semenanjung Arab.
Kesetiaan Abu Dzar kepada Rasulullah dibuktikan di Perang Tabuk 9 Hijriyah, (630 masehi).
Abu Dzar menjadi petunjuk jalan di perang terakhir Rasulullah menaklukkan Byzantium, timur Roma.
Sekadar diketahui, jarak Tabuk dengan Madinah sekitar 680 km.
Inisiatif perjalanan Perang ini dimulai Bulan Rajab dan kemenangan diraih 5 Ramadan.
Butuh 20 hari perjalanan darat untuk kembali ke Madinah.
Pasukan tiba di gerbang kota tepat di malam sahur 26 Ramadan.