Namun wacana sudah bergulir mengingat kedekatan BG dengan lingkaran PDIP dan orang kepercayaan Jokowi saat ini.
Bahkan BG adalah orang yang sukses melobi Prabowo jadi menteri Jokowi padahal terlibat rivalitas di dua pilpres.
Merespon wacana itu, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Organisasi, DPC PDIP Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Yusak Nole mengatakan, mengenai hal itu, tergantung bagaimana DPP mengambil keputusan.
Meskipun kata dia, DPP akan menyerap aspirasi dari pengurus di tingkat bawah, namun yang mengambil keputusan adalah pengurus pusat.
Sehingga menurutnya, apapun menjadi keputusan DPP, wajib hukumnya pengurus di tingkat bawah mendukung.
"Apapun keputusan DPP, maka wajib kita dukung," kata Yusak via telepon, Sabtu (17/4/2021) siang tadi.
Mengingat lanjut Yusak, pelaksanaan kongres masih jauh, maka saat ini pihaknya belum berani mengeluarkan statement, siapa yang nantinya akan pihaknya dukung.
Yang jelas kata dia, ke mana pun arah Megawati yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PDIP, maka yang pasti pengurus tingkat di bawah akan mendukung.
"Kita belum berani mengambil keputusan di luar dari kehendak beliau," jelasnya.
"Jadi kuncinya, PDIP Mamasa masih berkiblat pada apa yang dikehendaki oleh Mbak Mega," tambahnya.
Dia menegaskan, merespon wacana ini, pihaknya belum berani mengeluarkan statemen terkait siapa yang akan ia dukung.
"Yang pasti, apapun keputusan Megawati, maka itulah yang akan kita dukung," pungkasnya.
Masih Ingat BG Jadi Tersangka KPK?
Komisi Pemberantasan Korupsi membuat sejarah pada awal tahun 2015.
Pertama, KPK menetapkan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka rekening gendut pada 12 Januari 2015.