Saat ini Partai Demokrat mengalami hal yang sama. Ada pengurus dipimpin AHY. Ada yang dipimpin Moeldoko.
AHY kader Demokrat setelah mundur dari tentara. Sementara Moeldoko belum jelas. Kader atau bukan.
Maka terpilihnya Moeldoko menjadi ketua PD lewat KLB menjadi fenomena baru kepengurusan ganda partai di Indonesia.
Bagi saya, femona ini sangat memprihatinkan. Apa lagi jika pemerintah lewat Kemenkumham kemudian mengesahkan kepengurusan PD yang lahir lewat KLB.
Karena akan menjadi preseden buruk yang sangat mungkin ditiru oleh mereka yang bukan kader tetapi dekat dengan kekuasaan dan punya dana melimpah untuk menjadi ketua partai tanpa harus capek-capek jadi kader.
Maka adagium "segenggam kekuasaan lebih berharga dari sekeranjang aturan" menjadi terbukti.(*)