TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu cabang olahraga yang sering diperlombakan adalah lari.
Bahkan lomba lari memiliki banyak nomor perlombaan yang sering dikompetisikan.
Beberapa cabang lari sering dilombakan seperti, lari jarak pendek atau lari sprint, lari jarak menengah serta lari jarak jauh.
Dalam penerapannya, ketiga jenis olahraga ini hampir menggunakan teknik yang serupa.
Hanya saja ada beberapa perbedaan mendasar dari ketiga jenis olahraga lari ini.
Tentunya olahraga lari harus dilakukan dengan melangkahkan kaki secepat mungkin ke depan hingga akhirnya sampai di garis akhir atau finish.
Tidak hanya itu, setiap olahraga lari juga menggunakan teknik mengayunkan tangan, sebagai tambahan tenaga saat berlari dan membantu keseimbangan tubuh.
Seperti yang telah dijelaskan di atas jika lari jarak pendek, lari jarak menengah serta lari jarak jauh memiliki beberapa perbedaan.
Namun, sebenarnya untuk lari jarak menengah serta lari jarak jauh tidak memiliki perbedaan terlalu banyak karena secara teknik hampir sama.
Antara lari jarak pendek dan lari jarak menengah serta jarak jauh sekilas terlihat mirip, namun sebenarnya ada perbedaan.
Contohnya adalah jarak tempuh yang berbeda. Jarak maksimal yang harus ditempuh oleh para sprinter adalah 400 meter.
Untuk lari jarak menengah, jarak tempuh maksimalnya adalah 3 km. Sedangkan untuk lari jarak jauh, maksimal jarak tempuh adalah 42 km.
Selain itu, antara lari jarak pendek dan lari jarak menengah serta jarak jauh memiliki perbedaan prinsip.
Apa sajakah perbedaan prinsip antara lagi jarak dekat dengan lari jarak menengah dan jarak jauh?
Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), perbedaan prinsip yang paling utama antara ketiga cabang olahraga atletik ini terletak pada tingkat kecepatannya.