Tribuners Memilih

Meski Cedera, Pengawas TPS Sendana Majene Tetap Semangat Awasi Pilkada

Penulis: Hasan Basri
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fatmawati Hadi, Pengawas TPS Desa Totolisi Sendana.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Pemungutan dan penghitungan (Pungut-hitung) suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Majene Tahun 2020 selesai diselenggarakan.

Pungut hitung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) bergulir serentak, Rabu kemarin, (9/12/2020).

Tahapan tersebut berlangsung dengan sukses tanpa kendala berarti.

Kesuksesan itu berkat kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Mereka yang bertugas menyelenggarakan pemungutan hingga penghitungan suara di tiap TPS.

Dibalik itu semua, keberhasilan penyelenggaraan pemilihan juga tak terlepas dari peran penting Pengawas TPS.

Pengawas adhock bentukan Bawaslu tersebut yang berdiri di garda terdepan mengawal dan mengawasi pungut hitung di TPS.

Di Kecamatan Sendana terdapat Srikandi Pengawas TPS yang tangguh.

Ia adalah Fatmawati Hadi, Pengawas TPS Desa Totolisi Sendana.

Perempuan kelahiran 11 Agustus 1995 ini menyita perhatian saat proses pungut hitung berlangsung.

Bukan karena atribut pengawas yang digunakannya.

Namun Fatmawati melaksanakan tugas dalam kondisi tangan cidera. Bahu kirinya terkilir akibat kecelakaan yang dialaminya sehari sebelum pemungutan suara.

Tangannya terpaksa dibalut kain dan digantungkan ke leher. Guna menyanggah posisi tangannya yang sedang sakit.

Fatmawati mengatakan, kondisi itu bukanlah alasan untuk melalaikan tugas. Meski dalam keadaan apapun, tanggungjawab harus ditunaikan.

"Tugas ini merupakan amanah besar bagi saya. Mengawal demokrasi sebagai pengawas pemilihan merupakan tanggungjawab yang tak bisa ditinggalkan," ucapnya, Kamis (10/12/2020).

Halaman
12

Berita Terkini