TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat politik Universitas Bosowa (Unibos) Makassar Arief Wicaksono mempertanyakan debat ketiga Pilwali Makassar 2020 yang dijadwalkan digelar di Makassar harus berpindah kembali ke Jakarta.
Menurutnya, pemindahan venue debat terakhir dengan alasan keamanan itu berlebihan.
“Pernyataan Kapolrestabes tentang debat ketiga Pilwali Makassar 2020 yang direkomendasikan untuk dilaksanakan di luar Makassar berlebihan menurut saya,” Arief via pesan WhatsApp, Selasa (1/12/2020) malam.
Apalagi, lanjut dia, anggaran keamanan yang dihibahkan Pemkot Makassar miliaran rupiah melalui KPU, perlu dipertanggungjawabkan.
“Artinya, dengan jumlah anggaran tersebut, seharusnya pengamanan debat bisa lebih maksimal. Kejadian penikaman salah satu pendukung paslon pada debat pertama, adalah bukti bahwa pengamanan kepolisian tidak maksimal,” katanya.
Diketahui, pada gelaran dua kali debat sebelumnya, atas pertimbangan keamanan juga digelar di luar Makassar, yakni di Jakarta.
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar Asrar Marlang tak mengetahui berapa anggaran pengamanan Pilwali Makassar 2020.
"Mungkin kita tanyakan ke pihak Polri dan TNI," ujar Asrar via pesan WhatsApp.