TRIBUN-TIMUR.COM- Kabar baik buat adik-adik sekolah. Mulai tahun depan Ujian Nasional resmi dihapus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Sebagai ganti Ujian Nasional, Mendikbud Nadiem Makarim akan memberlakukan Asesmen Nasional.
Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.
Tidak hanya sebagai pengganti Ujian Nasional, Asesmen Nasional juga sebagai penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan di Indonesia.
• Ini 7 Program Prioritas Mendikbud Nadiem Makarim di 2021, AKM Resmi Gantikan Ujian Nasional
• Nadiem Makarim: Tidak Ada Orang dalam Kabinet yang Bekerja Lebih Keras Dibanding Presiden Jokowi
Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
"Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil,"kata Nadiem Makarim dikutip dari laman resmi Kemendikbud RI, Selasa (6/10/2020).
Nadiem Makarim menjelaskan, Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.
Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
“Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bantuk angka atau secara kuantitatif,” jelasnya.
Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.
“Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif,” jelasnya.
• Curhat Nadiem Makarim Tak Pernah Dapat Pujian dari sang Ibu, Minta Dipuji Malah Diberi Jawaban Ini
• Pandji Pragiwaksono Khawatirkan Mendikbud Nadiem Makarim, Orang Terbaik Dibebani Aspek Politik
Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Asesmen Nasional pada tahun 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid.