Mereka juga telah melakukan survey ke sejumlah sanggar untuk mendapatkan baju adat anak yang terbaik.
“Sungguh kami tidak tahu jika ternyata foto itu digunakan sebagai gambar pada uang kertas yang baru diluncurkan, kami tahu sehari sebelum uang dikenalkan kepada masyarakat,” ujar Siti Murtafiah.
Siti Murtafiah masih ingat pada Agustus tahun lalu, anaknya dirias dan dikenakan baju adat kebesaran kerajaan Gorontalo.
Ia melihat Aditya sangat menikmatinya, apalagi semua yang terlibat mengajaknya berkomunikasi.
• Kabar Duka, Bolot Ditemukan Tewas dengan Kondisi Tubuh Penuh Tusukan, Diduga Korban Perampokan
• Anggaran Penanganan Covid-19 Rawan Dikorupsi, KPK Bentuk 15 Satgas Intai Kecurangan di Daerah
“Aditya ini kegemarannya main game online, terutama yang terkait dengan menyusun bangunan atau memuat sesuatu. Selain itu ia juga suka menggambar,” tutur Dwi Kurniawan, ayah Aditya Perpatih.
Munculnya anak Gorontalo yang mengenakan baju adat kebesaran ini juga membuat banyak orang bangga.
Aditya sempat diajak foto wali kota dan sejumlah pejabat.
Bahkan, guru-gurunya di SDN 27 Kota Selatan Kota Gorontalo juga mengungkapkan rasa bangganya anak didik mereka menghiasi uang kertas pecahan Rp 75000.
“Kami bangga dengan generasi muda Gorontalo yang mengenakan baju adat makuta dan menghiasi uang yang baru dikeluarkan pemerintah,” kata Abdullah Paneo, Ketua dewan Adat Gorontalo.
Abdullah Paneo berharap foto Aditya Perpatih ini bukan hanya hiasan, namun dapat dikenal lebih luas dan dilestarikan sebagai kekayaan budaya Nusantara. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Aditya Perpatih, Bocah Gorontalo yang Fotonya Ada di Uang Kertas Rp 75.000"