TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Negeri Makassar (UNM) membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa asal Masamba Luwu Utara.
Hal itu sebagai bagian dari kepedulian UNM untuk meringankan beban mahasiswa asal Luwu Utara terdampak banjir bandang.
• Demi Prinsip ATM Rudenim Makassar Studi Tiru di Kantor Imigrasi Parepare dan Rumah Tahanan Pinrang
• Yuk, Belanja di Alfamart Pakai GoMart, Aman dan Praktis, Dapat Diakses Melalui Aplikasi Gojek
Pernyataan tersebut diungkapkan Rektor UNM Prof Husain Syam saat menyerahkan sejumlah bantuan kepada korban bencana yang terjadi di Masamba, Luwu Utara, 23 Juli 2020.
Sejumlah bantuan dikumpulkan baik dari fakultas dan unit dalam lingkup UNM, berupa sembako dan pakaian layak pakai.
Selain itu, Rektor UNM Prof Husain Syam memberikan keringanan UKT ini sebagai bentuk kepedulian kepada mereka.
“Jadi untuk semester ganjil tahun ini mahasiswa yang berasal dari Masamba akan diberikan keringanan berupa pembebasan UKT,” ujar Husain Syam, Kamis, (23/7/2020)
Husain Syam mengatakan pemberian keUKT bebas kepada mahasiswa yang terkena dampak bencana alam seperti saat bencana tsunami di Palu-Donggala.
“Untuk mahasiswa yang berasal dari Masamba cukup ada perwakilan yang memberikan data serta identitas,” kata Husain.
• Pengungsi Korban Banjir Bandang di Luwu Utara Dapat Bantuan 3 Toilet Portable Lewat FTI UMI
• Butuh Sinergitas Pemerintah dan Pengusaha Agar Perekonomian kembali Kuat
Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis dari Rektor UNM Prof. Husain Syam kepada tim UNM Peduli Bencana.
Bantuan ini untuk kemudian disalurkan langsung kepada masyarakat yang terkena dampak bencana.
Berjiwa Entrepreneur
Rektor UNM Husain Syam memiliki impian untuk mendorong 10 persen mahasiswa dari total 35ribu mahasiswa yang ada saat ini untuk menjadi enterpreneur.
Impian tersebut dikemukanan oleh Husain Syam dalam Webinar “Membangun Digital Enterpreneurship di Era New Normal” yang diselenggarakan Bank Mandiri, Rabu (22/7/2020).
“Saat ini di UNM jumlah mahasiswanya 35 ribu lebih dan saya punya mimpi untuk membangun jiwa enterpreneur kepada mahasiswa.
"Selain itu saya punya impian untuk mendorong lima sampai sepuluh persen untuk menjadi enterpreneur,” kata Husain Syam.
• Kiper PSM Dipanggil Timnas, Ini 3 Saingan Miswar Saputra dan Kemampuannya Saat Dilatih Shin Tae-yong
• Mengapa PSM Belum Umumkan Peminjaman Ferdinand Sinaga? Ini Jawaban Manajemen
Guru besar pertanian itu menyebut impiannya menjadikan kampus yang dikenal selama ini sebagai pencetak guru berubah sebagai kampus enterpreneur.
Hal itu tak lain untuk membantu pemerintah mencukupi rasio jumlah wirausahawan.
Dimana saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru 3,5 persen lebih, sementara untuk negara maju diatas 4 persen.
“Meski lulusan masih didominasi sarjana pendidikan namun dengan ditanamkannya jiwa enterpreneur.
"Sehingga nanti dimasa mendatang dengan jiwa tersebut bisa melahirkan inonasi sehingga bisa lebih efektif,” jelasnya.
Husain menyebut, jiwa enterpreneur itu tidak hanya melakukan konsumsi saja akan tetapi melahirkan inovasi yang bisa dinikmati banyak orang.
Dengan memiliki jiwa enterpreneur maka bisa menjadi pewarna dalam kehidupan karena selalu berkreasi.
“Seluruh mahasiswa dari jenjang diploma tiga hingga program doktoral diajarkan tentang jiwa kewirausahaan,” jelasnya. (*)