Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua bocah sekolah dasar (SD), AP (9) dan MR (9) nyaris menjadi korban penculikan saat hendak pulang sekolah, Kamis (21/11/2019).
Kejadiannya berlansung di depan SD Cendrawasih, perempatan lampu merah, Jl Cendrawasih-Jl Baji Minasa, Kecamata Mariso, Kota Makassar, pukul 14.40 Wita.
Kapolsek Rappocini, Kompol Supriady Idrus, membenarkan adanya kejadian itu.
Haji Edy sapaan Supriady Idrus menjelaskan, kejadian bermula saat AP dan MR hendak pulang dan sementara menunggu jemputan.
Tiba-tiba, datang seorang laki-laki (pelaku) menggunakan sepeda motor matic warna putih langsung menyuruh korban (AP dan MR) untuk naik ke atas motornya.
"Salah satu korban (MR) sempat diancam dengan menggunakan senjata tajam oleh pelaku, kalau korban tidak mau ikut korban akan ditikam," kata Haji Edy.
AP dan MR yang ketakutan, pun berusaha melarikan diri dari pelaku.
Namun, pada keduanya akan melarikan diri, pelaku langsung memegang dan menarik tangan AP dan MR dan memaksanya untuk naik ke atas motor.
"Kedua korban (AP dan MR) pun diiming-imingi akan diberikan uang oleh pelaku sebesar Rp 5 ribu dan an korban dijanji oleh pelaku akan dibelikan ayam kentucky," ujar Haji Edy.
Temakan iming-imingan uang dan ayam kentucky, AP dan MR pun ikut ajakan pelaku naik di motor.
Pelaku pun langsung membawa keduanya (AP dan MR) ke beberapa toko di Kota Makassar.
"Korban (AP dan MR) mengaku bahwa sudah 10 toko jualan yang disinggahi oleh pelaku sambil membawa kedua korban," ungkap Haji Edy.
Singkat cerita, lanjut Haji Edy, pelaku dan korban (AP dan MR) sampai di Jl Buakana Kota Makassar.
Tepatnya di Toko beras Buakana jalan Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Pelaku masuk ke toko beras tersebut dan berpura-pura untuk memesan beras sebanyak dua karung dengan harga beras sebesar Rp 540 ribu.