Tolak 'Lubang Tikus' Baru di Pagar SD Rappokalling, Warga: Tolong Pak Wali, Kami Sangat Terganggu

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tukang menjebol dinding sekitar 1×2 meter untuk pintu baru di pagar SD Inpres I Rappokalling dan SD 67 Rappokalling melalui Lr Kami, Jl Rappokalling Raya, Kecamatan Tallo, Makassar, pekan lalu. Aktivitas ini mendapat penolakan warga sekitar.

Tapi rencana penutupan pintu kecil itu mendapat penolakan tiga Kepala Keluarga (KK) yang membuka kios tepat di belakang pintu lama bersama beberapa PKL yang berjualan di atas badan jalan lorong.

Persoalan Muncul

Pihak sekolah lalu mengundang Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Rappokalling Laode Ita, Ketua RW 002 Udin, perwakilan babinsa, RW, termasuk pedagang yang keberatan dengan penutupan pintu lama itu.

Informasi Tribun menyebutkan rapat berlangsung alot. Sekolah bersikukuh menutup pintu pagar lama.

Tapi pedagang menolak dengan alasan pintu kecil itu juga jadi akses keluar masuk murid melalui pagar belakang.

Lalu Laode Ida mengambil jalan 'pintas' mengusulkan dan menyetujui pemindahan serta pembukaan pintu baru di antara SD Inpres I Rappokalling dan SD 67 Rappokalling.

Persoalan baru muncul gegara keputusan sepihak pada rapat yang dilakukan tanpa mengundang warga terdampak pembukaan pintu baru tersebut termasuk ketua rukun tetangga (RT) terkait.

Ada warga mendesak pintu sekolah di depan rumahnya tapi justru mau ditutup pihak sekolah, dan dibuka pintu baru yang justru di depan rumah warga yang tidak mau karena selama ini sudah terganggu dengan aktivitas pintu lama.

"Padahal awalnya rapat penutupan pintu lama kok jadinya persetujuan membuka pintu baru. Kami dan beberapa warga di depan pintu baru justru tidak mau ada pintu di dekat rumah karena pintu yang lama saja sudah sangat mengganggu apalagi jika ada langsung persis di depan rumah," jelas Fitri warga RT 009 lainnya.

Murid dan pedagang kaki lima (PKL) beraktivitas di dekat bukaan pintu lama di pagar belakang SD Inpres I Rappokalling melalui Lr Kami, Jl Rappokalling Raya, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (18/11/2019). Pintu lama itu rencananya ditutup dan dipindahkan ke depan rumah warga yang justru menolak (iST)

Atas keberatan warga, dinding yang sudah dijebol untuk 'lubang tikus' ditutup sementara menggunakan seng.

Ketua RW 002 Udin mengakui ikut rapat bersama pihak sekolah terkait rencana penutupan pintu lama di belakang SD Inpres Rappokalling I.

Tapi dimintai persetujuan untuk pembukaan pintu baru di depan rumah warga lainnya yang kini berpolemik.

"Kalau memang ada warga menolak ada pintu baru di depan rumahnya berarti harus kembali ditutup. Kalau dipaksakan kami tak bisa lagi bertanggungiawab," jelasnya.

"Masalah ini karena ada warga yang justru sangat ingin pintu (lama) ada di depan rumahnya tapi sekolah bersikeras menutupnya dan ada warga yang selama ini enggan terganggu justru dibukakan pintu baru," jelasnya menambahkan.(*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini