Bahkan, kata Sumarto dia langsung mendaftarkan Riskun ke sekolah dasar yakni SD 26 Mangkaca Segeri.
"Riskun juga sudah sekolah di kelas 2 SD 26 Mangkaca Segeri dan saat ini dia tinggal bersama neneknya," jelasnya.
Dia berharap Riskun dapat menjadi generasi penerus bangsa yang tidak patah semangat dalam menghadapi hidup.
Baca: Setelah PDIP, Golkar dan PKS, Mantan Wabup Pangkep Juga Mendaftar di Nasdem
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga asal Pangkep menjadi korban kerusuhan di Wamena Papua sudah dimakamkan, Rabu (25/9/2019) usai salat duhur.
Para korban kerusuhan yakni Irma, Rustam, Erwin dan Ilmi.
Di Kabupaten Pangkep, Ibu dan anak dimakamkan di Pekuburan Kampung Kecimpureng Kelurahan Bontomatene, Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.
Baca: Dua Pemain PSM Makassar jadi Andalan Timnas U-23 di China. Lihat Jadwal Tandingnya!
Sedangkan di Enrekang, suami Irma yakni Rustam dan Erwin keponakan Rustam.
Satu-satunya yang selamat, Riskun adalah anak sulung Irma dan Rustam.
Dia selamat karena berada sekolah saat kejadian itu terjadi.
Lagi, ACT Fasilitasi Kepulangan 101 Pengungsi Wamena
Lagi, ACT Fasilitasi Kepulangan 101 Pengungsi Wamena
JAYAPURA – Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali memberangkatkan 101 pengungsi Wamena menggunakan pesawat komersil untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya pada tanggal 3 Oktober lalu perdana dilakukan.
Wahyu Novyan selaku Komandan Posko Nasional ACTuntuk Tragedi Kemanusiaan Wamena mengatakan, ini adalah kali kedua ACT memfasilitasi pemulangan pengungsi ke Sumatra Barat.
“ACT memfasilitasi pemulangan pengungsi dengan pesawat terbang komersil.Total sudah lebih dari 200 lebih pengungsi yang kami akomodasi ke Sumatra Barat. Kami juga akan berikhtiar memfasilitasi pemulangan pengungsi ke Jawa Timur dan Sulawesi Selatan,” terang Wahyu. Pengungsi yang diberangkatkan hari ini mengungsi di Posko Ormas Adat Minahasa dan Posko Masjid Al Aqsa, Sentani.
Tim medis ACT pun hadir mendampingi mereka.