“Diadakannya olimpiade ini bertujuan untuk mengasah dan mendorong penguasaan ilmu jaringan untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia, khususnya SMK yang memiliki jurusan Teknis Komputer dan Jaringan (TKJ),” ujar Valens Riyadi.
Ia melanjutkan bahwa kemampuan mengelola jaringan ini adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Terlebih semua jenis perusahaan kini menggunakan sistem komputerisasi dan jaringan dalam penyimpanan data dan komunikasi.
Selain SMK TKJ, SMK Sistem Informatika Jaringan dan Aplikasi (SIJA), dan SMK yang telah menjadi MikroTik Academy didorong untuk mengikuti adu pengetahuan berjaringan dan RouterOS ini.
Total hadiah yang diperebutkan lebih dari Rp 100 Juta dan Piala Kemendikbud.
Babak penyisihan dimulai tanggal 9 September 2019 di Yogyakarta berlangsung hingga 28 September 2019.
Penyisihan akan dilaksanakan di kota Yogyakarta, Padang, Makassar, Balikpapan, Surabaya, Jakarta, Bandar Lampung, dan berakhir di Bandung.
Perwakilan dari 23 provinsi turut ambil bagian dalam kompetisi ini.
Peserta dipisahkan berdasarkan zona dan hanya dapat mengikuti penyisihan di zona masing-masing.
Yogyakarta meliputi DIY dan Jawa Tengah. Padang meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi.
Jakarta meliputi Jabodetabek dan Banten, sedangkan Bandar Lampung mewakili Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.
Bandung meliputi Jawa Barat kecuali Bogor, Depok dan Bekasi.
Kemudian Makassar meliputi Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Balikpapan meliputi Kalimantan.
Surabaya meliputi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.