TRIBUN WIKI: Tolak Ustad Firanda di Polman, Simak Sejarah Singkat Tarekat Qadiriyah di Mandar

Penulis: Nurhadi
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Ilham Shaleh

Sejak kecil, ia mendapatkan pendidikan keagamaan dan mengkaji kitab kuning dari para sayye' atau ulama habib yang dikabarkan masih keturunan Nabi Muhammad SAW. Keberadaan mereka banyak dijumpai di Pambusuang.

Pada usia 15 tahun Muhammad Shaleh berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

Namun, ia tidak langsung memutuskan pulang ke Mandar, tapi belajar agama di Madrasah al-Falah.

Setelah lima tahun menuntut ilmu, Muhammad Saleh mendapat kepercayaan untuk mengajar di Masjid al-Haram.

Guru-guru di Mekkah yang banyak memberi ilmu kepada Annangguru Saleh , tentang Al-Quran, Hadist, lugah, fiqih, dan tasawuf antara lain, Sayyid Alwi Al-Maliki, Syekh Umar Hamdan dan Sayyid Muhammad Idrus serta Syekh Hasan Al Masysyat.

Setelah mendalami ilmu di jazirah Arab, Muhammad Saleh kembali ke Mandar di umur sekitar 30 tahun.

Ketika kembali ke Mandar, ia menikah, lalu memimpin tarekat di wilayah ini. Yakni Tarekat Qadiriyah, merupakan aliran tarekat terbesar di Mandar, bahkan jamaahnya tersebar diberbagai daerah di Indonesia.

Beberapa saat setelah tiba di tanah Mandar, atas saran KH Abdurrahman Ambo Dalle, beliau menikah dengan Hj St Salehah binti Lomma, karena alasan tertentu Muhammad Shaleh bercerai untuk kemudian menikah dengan Hj Harah.

Dari istri kedua beliau, mulai mendapat keturunan, KH Muhammad Shaleh menikah beberapa kali, sesuai dengan ramalan gurunya Syekh Alwi Al-Maliki. Dari istri terakhirnya Mulia Sule, beliau mendapat banyak keturunan.

Salah satunya KH Ilham Shaleh yang saat ini melanjutkan ajaran Tarekat Qadiriyah saat ini di Mandar.

Selain menjadi pemimpin tarekat, Syekh KH Ilham Shaleh juga merupakan dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Populasi jamaah Tarekat Qadiriyah di Indonesia, khususnya di Tanah Mandar kini semakin bertambah, khususnya di tanah kelahiran KH Muhammad Shaleh Pambusuang Provinsi Sulawesi Barat.

Selain KH Ilham Shaleh, sanad keilmuan ajaran Tarekat Qadiriyah di Tanah Mamdar juga turun ke Prof Dr KH Sahabuddin, panrita sufi dari Tanah Mandar dan beberapa murid-murid Annangguru Saleh lainnya yang tersebar berbagai daerah di Mandar juga menerima sanad keilmuannya.

Annangguru Sahabuddin begitu sapaannya, dikenal sebagai ulama yang bersahaja dan disegani para jamaahnya serta umat Islam pada umumnya.

Ilmu tasawufnya diperoleh dari berguru kepada KH Muhammad Saleh. Annangguru Sahabuddin merupakan salah satu murid kesayangan Annaguru Saleh.

Halaman
123

Berita Terkini