Tikam Temannya Hingga Tewas di Jl Toddopuli, Bagong 'Preman Insyaf' Bikin Sadar Banyak Anak Nakal

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta, pria asal Polman, Sulawesi Barat ini mengaku simpatik dengan cara berdakwah Bagong.

Kata Duta, Bagong punya cara sendiri dalam berdakwah untuk membuat remaja nakal menyadari perbuatannya yang keliru dan memutuskan berhijrah.

"Bagong itu, awalnya dia ikut bergabung kalau kita nongkrong-nongkrong. Misalnya kita minum-minum, dia ikut gabung tapi tidak minum. Setelahnya itu baru kita didekati perlahan, dikasih makan, ditraktir lalu perlahan menasehati untuk bertobat," ungkap Duta.

Bintang juga merasakan hal yang sama. Dakwah ala Bagong yang melakukan pendekatan secara perlahan membuatnya nyaman tanpa harus merasa risih untuk berhijrah.

"Dia dekat-dekati'ki dulu. Mengingatkan perlahan, tidak menyalahkan. Itu pesannya yang selalu saya ingat, sampai kapanki begitu, itu nakal'ta pernah'ji juga saya lakukan, tapi bisa tonja berubah. Jadi disitu mulaimi yakin juga untuk hijrah," kata Bintang.

Menurut Duta dan Bintang, Bagong telah berhasil mengajak puluhan remaja untuk hijrah.

Dan Bagong, lanjut Duta, sering ikut jamaah tabligh berdakwah ke daerah-daerah.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa penikaman yang dilakukan Bagong berawal saat dia bergabung dengan Enda dan rekan-rekannya yang lain saat pesta minuman keras.

Duta dan Bintang menduga, kehadiran Bagong di lokasi pesta miras Enda dan rekannya sebagai upaya mengajak Enda cs ikut berhijrah.

Namun nahas, Enda yang diduga dalam pengaruh minuman keras menuduh Bagong sebagai banpol (bantuan polisi) dan memukulnya. Merasa terdesak, Bagong menikam Enda tiga kali hingga tewas.

"Bisa jadi, karena ini Bagong begitu memang awalnya. Waktu saya dulu juga begitu, saya minum-minum dia datang, tapi dia tidak minum. Setelah itu dia ajakma perlahan untuk hijrah," kata Duta.

Duta mengaku tidak menyangka Bagong menghabisi nyawa Enda.

"Mungki emosi sekali'mi juga ini Bagong, karena tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api," tuturnya.

Kronologi Penikaman

Kapolsek Panakkukang, Kompol Ananda Fauzi Harahap, mengatakan Bagong menikam Enda sebanyak tiga kali pada bagian dada, ketiak dan lengan kiri, lantaran tersinggung oleh sikap Enda.

Halaman
123

Berita Terkini