Tikam Temannya Hingga Tewas di Jl Toddopuli, Bagong 'Preman Insyaf' Bikin Sadar Banyak Anak Nakal

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - 'Preman Insyaf'. Julukan itu kerap disematkan kepada Agus Sulistyo alias Bagong (29), pelaku pembunuhan terhadap Andi Isra Aditya alias Enda (31), di depan toko percetakan foto, Jl Toddopuli Raya, Makassar, Minggu (4/8/2019) malam.

Bagong dan Enda berkawan. Perkelahian berujung kematian Enda diduga akibat salah paham.

Ada alasan sehingga julukan 'Preman Insyaf' disematkan ke Bagong, lelaki tambun, gondrong, dengan tato di sekujur tubuh hingga wajahnya.

Oleh rekan-rekannya, Bagong dikenal sebagai sosok pendakwah.

Setelah memutuskan hijrah sekira 6 tahun silam, Bagong aktif berdakwah dengan cara mengajak anak-anak berandalan atau pemuda-pemuda nakal untuk ikut berhijrah.

Cara dakwah Bagong dinilai cukup sukses karena cukup banyak pemuda nakal di kawasan Jl Toddopuli Raya Makassar mengikuti jejaknya untuk berhijrah.

Dua diantaranya adalah Bintang Putra (19) dan Muhammad Irwan Duta (19).

Keduanya mengaku sudah dua tahun lebih meninggalkan kebiasan buruk mabuk-mabukan dan mengisap lem, setelah diajak oleh Bagong untuk berhijrah.

Bintang dan Duta, kini tidak pernah meninggalkan salat lima waktu.

"Alhamdulillah. Semenjak ikut sama Bagong dua tahun lebih, saya sudah tidak pernah minum-minum. Ke masjid juga kaki terasa ringan," kata Duta ditemui di parkiran salah satu minimarket di Jl Toddoppuli Raya, Senin (5/8/2019) sore.

Hal yang sama diungkap Bintang. Semenjak berhijrah atas ajakan Bagong, dia kini menjadi remaja cinta masjid.

Bintang mengaku, kesehariannya diisi dengan aktivitas membersihkan Masjid Al Ghazali Jl Toddopuli Raya Makassar, sambil menjadi juru parkir di minimarket di pertigaan Jl Toddopuli Raya-Jl Toddopuli Timur.

Bahkan tak jarang, ia bermalam di masjid untuk berdzikir sembari menjaga kebersihan masjid.

"Saya dulu kerjaku isap-isap lem, tapi setelah diajak Bagong hijrah, sekarang saya tinggal di masjid, bantu bersih-bersih. Selain itu jadi juru parkir untuk cari uang makan," kata Bintang yang mengenakan celana cingkrang.

Lalu apa yang membuat Bintang dan Duta terpengaruh oleh ajakan Bagong untuk hijrah?

Halaman
123

Berita Terkini