"Ini sebenarnya kita tidak tutup, karena memang untuk memberikan akses masuk. Bukan mobil, tapi hanya untuk motor terutama untuk anak-anak sekolah yang sekolah di belakang komplek," katanya.
Jadi ini hanya pembatas saja karena memang selama ini tidak ada batasnya," kata Kolonel Czi Galih Suhendro.
Lanjut Gali Suhendro, pihaknya pada Tahun 1992 telah melakukan pemagaran. Namun dibongkar oleh warga.
"Sebenarnya pada Tahun 92 ini sudah ditembok, hasilnya seperti ini oleh warga dibongkar. Pada tahun 2000an ada portal tapi oleh warga juga dibongkar," ujarnya.
Asisten Teritorial Kodam XIV/Hasanuddin Kunjungi Lokasi TMMD di Pinrang
Budi Gunawan Ancam Posisi Luhut Binsar Pandjaitan Sebagai Orang Kepercayaan Presiden Joko Widodo
Desa Boddie Pangkep Gelar Musyawarah Desa, Bahas Rencana Pembangunan 2020
Namun, pernyataan Gali Suhendro terkait keberadaan tembok pada tahun 1992 dan portal pada tahun 2000an itu dibantah oleh warga.
Ialah Muhammad Ali Hanafi. Pria yang mengaku sudah 53 tahun mendiami pemukiman warga Jl Cendrawasi Lorong 29 itu, mengaku tidak pernah mendapati adanya tembok atau portal di lokasi tersebut.
"Saya ini lahir disini, 53 tahunma disini tidak pernahkan lihat ada tembok sama portal. Karena memang hubungan kita perwira-perwira dulu juga bagus, sering kita berbaur," kata Ali Hanafi.
Rencananya, komplek perwira yang sementara dalam pengerjaan itu akan ditempati 12 kepala keluarga yang perupakan pejabat utama Kodam XIV Hasanuddin. (*)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Pemkab Maros Jamin Ketersediaan Hewan Kurban, Segini Jumlahnya