Syawalan PWM Sulsel Dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Dr Busyro Muqoddas

Penulis: Sukmawati Ibrahim
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Busyro Muqoddas memberikan tausiah di Syawalan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) di Balai Sidang Utama, Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Sabtu (15/6/2019).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Busyro Muqoddas menghadiri Syawalan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) di Balai Sidang Utama, Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Sabtu (15/6/2019).
Mantan Wakil Ketua KPK RI ini membawakan Tausiah Syawalan PWM Sulsel 2019 di hadapan 2000 kader Muhammadiyah.
Beberapa hal disampaikan, terkait aspek-aspek penting yang perlu dimiliki para kader Muhammadiyah serta direalisasikan baik secara pribadi, sosial, politik hingga terhadap negara.

Tajul Al Kwalwatiyah Gowa Dibubarkan, Ini 21 Point Penjelasan MUI

Laksmi Akhirnya Buka Suara, Bantah Digadaikan Rp 250 Juta ke Pria Lain hingga Hori Nekat Membunuh

Ditekankan pula bagaimana korupsi menjadi musuh kader Muhammadiyah serta seluruh masyarakat Indonesia.
"Kader muhammadiyah harus bersatu dalam melawan tumor ganas yang terjadi di Indonesia yang kami sebut sebagai korupsi," katanya.
Di kesempatan tersebut, dipaparkan pula bagaimana ia bersama Putra Sulsel Abraham Samad memberantas korupsi di Indonesia.
Di akhir tausiahnya ia menuturkan permohonan maaf atas PP Muhammadiyah Indonesia sebagaimana menjadi inti dari Syawalan PWM Sulsel.

 Prof Ambo Asse Minta Kader Muhammadiyah Tidak Haus Jabatan dan Kekuasaan

Polda Sulbar Bakal Gelar Operasi Bibir Sumbing, Ini Jadwalnya

Kemudian Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM mengatakan, syawalan setelah lebaran Idulfitri menjadi tradisi persyarikatan Muhammadiyah.
"Kami berharap setelah puasa sebulan penuh dan merayakan idul fitri, moment ini dapat dijadikan tempat menjalin kembali ukhuwah islamiyah yang lebih dalam dan kental lagi," katanya saat diwawancara Tribun Timur, Sabtu (15/6/2019).
Prof Abdul Rahman juga berharap, momen ini dimanfaatkan untuk saling memberi maaf agar ke depannya menjadi spirit baru dalam bekerja dalam amalan tayyiban menuju magfirah dan ridho Allah SWT. (*)
 
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Langganan Berita Pilihan 

tribun-timur.comdi Whatsapp 

Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:

Berita Terkini