Banyak kendala di awal pemerintahan Prof Andalan. Ada TP2D yang selama 3,5 bulan kehadirannya nyaris tidak pernah akur dengan DPRD Sulsel, lelang sekprov defenitif yang sudah berkali-kali dilanda hoaks, hingga isu disharmoni antara gubernur dengan wakil gubernur.
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari Sabtu (6/4/2019), tepat tujuh bulan satu hari Prof Dr Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) memimpin Sulsel.
Sudah 214 hari Sulsel dipimpin pasangan Prof Andalan.
Hari ini, Prof Andalan mulai memasuki bukan ke-8 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel.
Pemimpin baru Sulsel itu dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Presiden Joko Widodo memandu Prof Andalan membacakan sumpah pada sekitar pukul 10.15 WIB.
Nurdin Abdullah (NA) mengawali bulan ke-8 sebagai Gubernur Sulsel di Bone. Dia nginap di
Bone sejak Kamis (4/5/2019).
Berita selengkapnya baca Tribun Timur cetak edisi Sabtu, 6 April 2019, halaman halaman 10
Prof Andalan mengusung lima program andalan.
Pertama, hilirisasi pertanian dan perikanan.
Kedua, membangun rumah sakit (RS) regional di 6 wilayah dan ambulans siaga.
Ketiga,mewujudkan birokrasi anti-korupsi dan masyarakat Madan.
Keempat, mewujudkan destinasi wisata andalan berkualitas internasional.
Kelima, menbangun infrastruktur yang menjangkau masyarakat desa terpencil.
Namun, hingga hari ke-213, belum ada satu pun proyek terlaksana. Dua proyek yang dijanjikan dimulai tahun 2019 ini juga terancam batal.