Sulitnya Cari Sekprov Definitif
Hari ke-35 sebagai Gubernur Sulsel, NA melantik Pj Sekretaris Provinsi (Sekprov). Ashari Fakhsirie Radjamilo dilantik menjadi Pj Sekprov Sulsel menggantikan Tautoto Tana Ranggina, 10 Oktober 2018.
Hingga bulan ke-8 pemerintahan Prof Andalan, Sulsel belum memiliki sekprov definitif. Sekrpvo Sulsel diemban penjabat (Pj) sejak 9 April 2018.
Di penghujung pemerintahan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang (Sayang), Sekprov dijabat Tautoto Tanaranggina. Dia menjabat Pj Sekprov Sulsel hingga 10 Oktober 2018.
Pada 27 September 2018, Gubernur Sulsel bersurat ke kemendagri meminta permohonan persetujuan pelaksanaan seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) di Lingkungan Pemprov Sulsel.
NA memperpanjang masa jabatan Ashari sebagai Pj Sekprov Sulsel pada Senin (7/1/2019).
Jalan Baru
Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Senin (12/11/2018), memastikan anggaran pembangunan jalan baru dan perintis itu sudah disetujui kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR).
“Komitmen Kementerian PUPR RI mendukung program percepatan Pemprov Sulsel ditandai dengan support bantuan dana pusat ke Pemprov Sulsel sebesar Rp 1,6 triliun,” kata Sudirman di Ruang Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, 5 bulan lalu.
Sudirman mampir di ruang humas menemui sejumlah wartawan saat dalam perjalanan dari masjid, usai menunaikan Salat Asar.
Menurut adik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman itu, bantuan Rp 1,6 T dari kementerian PUPR itu sekaligus persetujuan pusat untuk program pembangunan jalan perintis dan jalan baru yang ditawarkan Pemprov Sulsel. Dana ini juga akan digunakan untuk pembangunan bendungan dan embung.
“Jalan perintis ini dibangun untuk memperpendek jarak pengendara dari satu daerah ke daerah tujuan. Seperti jalan kompas yang akan kita bangun di Tanru Tedong, Sidrap, akan menghubungkan dengan Larompong di Luwu,” kata Sudirman.
Akses itu memperpendek jarak 30 KM dari jalur yang ada sekarang."Apalagi jalur itu tidak lagi melewati Siwa (Wajo)," ujar Sudirman.
Satu dari lima program unggulan Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) adalah Pembangunan Infrastruktur yang Menjangkau Masyarakat Desa Terpencil.
Menurut Sudirman, jalan kompas yang akan dibangun Pemprov Sulsel melalui kolaborasi anggaran PUPR diantaranya, Poros Lappariaja (Bone) ke Bungoro (Pangkep), Tanru Tedong ke Larompong, dan beberapa jalur baru di Luwu dan Lutra.
Poros Sabang-Seko di Lutra juga menjadi sasaran utama. Jalur ini akan disambungkan ke Rampo. “Untuk pembuatan jalan baru, itu akan digelontorkan anggaran sebesar Rp 1 triliiun, sedangkan untuk pembangunan bendungan dan embung itu sebesar Rp 6 miliar,” kata Sudirman.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar, Miftahul Munir, menyebutkan untuk menuntaskan proyek konstruksi jalan, BBPJN telah menyiapkan anggaran Rp1 triliun.
"Kurang lebih Rp1 triliun, kebanyakan kita melanjutkan program tahun ini. Kita selesaikan kurang lebih 100 Km, Poros Maros-Bone," kata Miftahul.