Anggota DPRD Lutim Minta PT Vale Asuransikan Warga dari Ancaman Bendungan PLTA Jebol

Penulis: Ivan Ismar
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRD Luwu Timur, Andi Endhy B. Shin Go

Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Anggota DPRD Luwu Timur, Andi Endhy B. Shin Go meminta PT Vale Indonesia memberikan perhatian atau asuransi jiwa kepada masyarakat.

Asuransi jiwa bagi warga yang wilayahnya masuk daerah terkena dampak jika terjadi kegagalan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Vale.

PLTA tersebut adalah PLTA Larona, PLTA Balambano dan PLTA Karebbe. Ketiga PLTA beroperasi sejak tahun 1978, 1999 dan 2011 itu menghasilkan energi listrik sebesar 365 megawatt.

Baca: Jika Bendungan PT Vale Jebol, 7 Daerah di Luwu Timur Ini Kena Dampaknya

Sesuai dokumen Rencana Tindak Darurat (RTD) PT Vale Indonesia, wilayah terkena dampak kegagalan bendungan yaitu Desa Laskap, Pongkeru, Wewangriu, Kelurahan Malili, Pasi-Pasi, Baruga, Balantang dan Puncak Indah.

Adapun prakiraan warga yang terkena dampak sebanyak 23.354 jiwa sesuai data kependudukan Kecamatan Malili 22 Juni 2016 dan hasil perhitungan.

PLTA Larona, PLTA Balambano dan PLTA Karebbe. Ketiga PLTA yang beroperasi sejak tahun 1978, 1999 dan 2011 itu menghasilkan energi listrik sebesar 365 megawatt. (HANDOVER)

"Sebaiknya PT Vale mengasuransikan jiwa warga yang daerahnya terkena dampak jika bendungan jebol," kata Endhy kepada TribunLutim.com di Adhyaksa Cafe, Rabu (17/10/2018).

Baca: PT Vale Indonesia bakal Gelar Simulasi Kegagalan Bendungan PLTA

Asuransi sebagai jaminan bagi warga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan soal kegagalan bendungan PLTA ini.

"Ini soal jaminan dan kepastian apa yang kemudian diberikan Vale kepada warga apabila bendungan jebol," imbuh Endhy.

Selama bendungan PLTA Larona, Karebbe dan Balambano beroperasi, PT Vale Indonesia belum pernah melakukan simulasi bencana kepada masyarakat.

PT Vale Indonesia memiliki SOP yang baku dalam melakukan pengecekan kondisi bendungan pasca terjadinya gempa. (HANDOVER)

Sebagai informasi Ada 56 titik jalur sesar (patahan) berpotensi gempa yang tersebar di wilayah Kabupaten Luwu Timur.

Itu sesuai data peta bahaya geologi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur disampaikan Kabid Pencegahan Dan Kesiapsiaagaan, Amri Mustari kepada wartawan, Rabu (15/8/2018).

Adapun jalur sesar berpotensi terjadi gempa di Luwu Timur juga mengancam Kecamatan Malili dan Kecamatan Wasuponda.

Dua kecamatan ini adalah lokasi berdirinya tiga bendungan PLTA milik perusahan nikel tersebut.

Di Kecamatan Malili ada Desa Harapan, Kelurahan Nalili, Manurung, Wewangriu, Baruga, Tarabbi, Balantang, Pongkeru, Puncak Indah dan Pasi-pasi.

Untuk Kecamatan Wasponda di Desa Ledu-Ledu, Kawata, Tabarano, Wasponda, Parumpanai dan Balambano

Berita Terkini