"Jika pemerintah tahu saya sedang membaca Alkitab, saya bisa dihukum mati," ujar wanita yang tak disebutkan namanya.
Baca: Difitnah, Barakka Laporkan Tim Pammase ke Polres Wajo
Baca: Ditinggal Salat Tarawih, Rumah Ketua Kwarran Pramuka Pangkep Terbakar
Dalam sebuah rilisan tahun 2018, Kelompok Kristen Open Doors, menempatkan Korea Utara sebagai negara terburuk bagi umat Nasrani.
Sementara itu, Reuters melaporkan sejumlah gereja yang didirikan di Korea Utara hanya digunakan sebatas simbol bahwa negara mengakui kebebasan beragama.
Tidak seikit warga Korut yang mengaku gereja hanya dijadikan pajangan bagi warga asing dan wisatawan.
Baca: VIDEO: Positif Narkoba, BNNP Sulbar Amankan 2 Sopir Bus di Terminal Regional Mamuju
Baca: Pasar Malam di Maros Dipadati Warga yang Berburu Baju Lebaran
"Umat Nasrani di Korea Utara hidup dalam bahaya. Tidak sedikit dari mereka dihukum dalam kamp-kamp pekerja dan dieksekusi mati," tandas Benedict Rogers dari Christian Solidarity Worldwide.
"Rezim Korut menuntut kesetiaan mutlak rakyatnya dan mereka menganggap agama dapat merusak ideologi kenegaraan," tutup Benedict. (*)
Artikel ini sudah tayang di Grid.ID dengan judul Tak Hanya Didera Kelaparan dan Kemiskinan, Untuk Berkeyakinan Pun Warga Korea Utara Harus Bertaruh Nyawa