MAKASSAR, TRIBUN -- Kepala Polisi Daerah (Polda) Sulsel Irjen Pol Umar Septono, Selasa (6/3) pagi, mengukuhkan 600 siswa pendidikan pembentukan (Diktuk) Bintara Polri Tugas Umum (Gasum) Tahun Anggaran 2017 Angkatan XLII di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Polda Sulsel, Jl Urip Sumiharjo, Makassar.
Mereka dinyatakan lulus setelah dididik disiplin, ilmu kesamaptaan, kurikulum polisi di asramakan selama hampir 200 hari, sejak September 2017.
Sejatinya, saat penerimaan ada 601 siswa. Namun, di tengah perjalanan, satu siswa asal Gowa, disersi. Dia tak tabah.
“Dia berusaha kembali lagi, tapi tak bisa diterima karena sudah lari,” ujar seorang pelatih yang dikonfirmasi Kepala SPN Batua Kombes Pol Fajaruddin S.Ik M.Si, kepada wartawan.
Ke- 600 siswa yang lulus, mulai 6 Maret, resmi menyandang pangkat bintara yunior, Brigadir Polisi Dua (bripda).
Dari 600 siswa itu, sebanyak 356 brigadir dari Sulsel. Sisanya, 88 brigadir dari Sulawesi Barat, dan 156 Brigadir Maluku Utara.
Inilah angkatan polisi terbanyak. Sejak pukul 05.30 wita, orangtua siswa sudah mulai berdatangan.
Baca: Surat Apakah Kami Harus Jual Motor Pak Jenderal? Ini Jawaban Kapolda Sulsel
Mereka ingin menyaksikan momentum bersejarah. Kebanyakan datang pukul -08.00 wita. Namun, mereka baru bisa bertemu anaknya, setelah acara yudisium rampung, pukul 11.00 wita.
Rata-rata tiap siswa ‘mengundang’ minimal, ayah ibu, saudaranya, tante, nenek-kakek, tetangga, bahkan tak sedikit seremoni yudisium ini dihadiri pacar.
Banyaknya kerabat siswa inilah yang menjelaskan, kenapa sepanjang pagi hingga siang, jalur di depan SPN, arus lalu lintas padat merayap.
Dari sekitar 1000-an orangtua yang hadir, dan sekitar 1500-an orang, ada momen mengharukan yang sempat terekam kamera.
Bripda Asrul (20), jadi perhatian banyak siswa dan undangan.
Asrul memang siswa yang sudah dua kali mencoba jadi polisi, namun baru lulus tahun 2018.
Warga BTN Batara Ogi, Daya, Kecamatan Biringkanaya, timur Makassar ini adalah anak bungsu sepasang buruh bangunan, dan pemecah batu gunung di Biringkanaya.
Ayahnya, Syamsuar (54) dan ibunya, Sitti Rusnah (51) datang khusus menyaksikan momen naiknya status sosial keluarganya, menjadi keluarga besar Kepolisian Republik Indonesia.