Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Dinas Pendidikan Luwu Timur membantah alokasi guru tidak proporsional di sejumlah sekolah yang tersebar di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
"Mengenai hal ada sekolah yang gurunya berlebih, saya kira tidak ada," kata Kepala Dinas Pendidikan Luwu Timur, La Besse kepada TribunLutim.com, Kamis (15/2/2018).
Menurutnya, setiap guru punya kewajiban mengajar minimal 24 jam per minggu. "Kalau tidak cukup tidak terima tunjangan ptofesi," ujarnya.
Baca: Komisi I DPRD Luwu Timur Soroti Alokasi Guru Disejumlah Kecamatan
Baca: Oknum Guru di Selayar Hukum Siswanya hingga Tak Sadarkan Diri, Begini Kata Wakepseknya
Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Luwu Timur, Sarkawi A Hamid mempertanyakan adanya ketimpangan alokasi guru di sekolah-sekolah.
"Ditambah desa yang letaknya jauh cenderung mendapat alokasi guru yang lebih sedikit," kata anggota DPRD Luwu Timur tiga periode itu.
Ia mencontohkan, di Desa Lanosi dan Bonepute, Kecamatan Burau masih kekurangan guru. "Kenapa hal seperti ini masih terjadi, desa yang lokasinya jauh masih saja kekurangan guru," katanya.
Sedangkan, kata dia, beberapa sekolah lain ada yang kelebihan guru, bahkan menumpuk pada satu sekolah.(*)