Tak Kunjung Quorum, Rapat Pembahasan KUA-PPAS Gowa Ditunda

Penulis: Waode Nurmin
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat Paripurna Banggar tentang pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Kabupaten Gowa harus molor hingga dua jam, Rabu (29/11/2017).

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Rapat badan anggaran (Banggar) tentang pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) harus tertunda hingga besok, Kamis (30/11).

Padahal jika sesuai jadwal, pembahasan anggaran untuk penetapan APBD pokok Gowa 2018 dilaksanakan hari ini Rabu (29/11).

Sekretaris Dewan Yusuf Sampera yang ditemui di ruang rapat Baruga Pattingaloang, Kantor Bupati Gowa menjelaskan rapat banggar dijadwalkan pukul 15.30 wita.

Namun karena tidak qourum, dari yang seharusnya dihadiri 11 anggota namun hanya enam orang, rapat sempat di skorsing hingga dua jam lebih.

"Tidak qourom harusnya 50 plus satu, harusnya kan minimalnya hadir 11 orang, tapi hanya enam itulah pimpinan tadi skorsing dulu," katanya.

Keenam anggota banggar yang hadir yakni empat orang pimpinan, Ansar Zainal Bate, Hamli Halim, Haris Tappa, Sahir Pasang, Mussadiyah Rauf dan Irmawati Haeruddin.

Baca: Usai Tenggelamkan Yogyakarta, Siklon Tropis Cempaka Dekati Gunung Agung Bali, Apa Dampaknya?

Karena hingga pukul 18.00 wita, beberapa anggora banggar tak hadir, rapat banggar ditunda hingga besok.

"Nanti pimpinan akan menyurati kembali untuk datang, besok (hari ini.red) jam 10 pagi," katanya.

Sementara itu, salah satu anggota Banggar Asriady Arasi yang dikonfirmasi Tribungowa.com, mengatakan jika ketidakhadirannya karena sekwan tidak menyerahkan hasil rapat banggar sebelum ekspose ke bupati.

"karena sebelumnya sekwan dianggaran perubahan yang lalu telah berani merubah anggaran tanpa koordinasi dengan Banggar. Makanya seakan akan ada sesuatu yang disembunyikan padahal itu adalah ranah badan anggaran. Kami tidam ingin hal itu terjadi lagi," ujarnya.

Kemudian Ada hasil kesepakatan di rapat banggar yang tidak diakomodir sekwan, seakan-akan sengaja di sembunyikan.

Selain itu, kebiasaan eksekutif yang selalu menggiring legislatif di waktu-waktu akhir juga dinilai Asriady menjadi alasan anggota banggar.

"Kami selalu digiring di limit waktu yang menurut kami untuk membahas sesuatu yang setebal APBD tidak logis hanya ada beberapa hari," lanjutnya.

Halaman
12

Berita Terkini