Karena Secangkir Kopi, Diana yang Berusia 18 Tahun Dinikahi Kakek 62 Tahun yang Pengen Punya 12 Anak

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Resepsi pernikahan Diana Daeng Ngani (18) dengan Sulaeman Daeng Ngampa (62) di Dusun Moncongloe, Desa Paccalekang, Kecamatan Pattalasang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (16/7/2017). Aktivitas mereka usai pesta pernikahan (kanan).

Kisah cinta mereka terbilang unik.

Cinta Diana bersemu dari secangkir kopi yang sering dia suguhkan ke pria duda.

"Awalnya karena dia sering buatkan kopi ketika saya datang ke rumahnya. Kebetulan saya sering ke rumahnya buat besi karena bapaknya ini pandai besi," kata Daeng Ngampa di rumah mertuanya, kemarin.

Benih cinta mulai tumbuh seiring pertemuan selama setahun itu.

Daeng Ngampa mengaku terpesona dengan paras anak gadis Daeng Caco itu.

"Karena cantik. Lama-lama suka. Satu tahun itu saya pendekatan, tidak ada ji pernyataan cinta, hanya pendekatan secara batin," ujar Deng Ngampa.

Setahun sudah proses pendekatan itu, Daeng Ngampa langsung mengutarakan keinginan meminang Diana kepada orangtuanya.

Diana saat ditanya alasan menerima pinangan Daeng Ngampa pun tak banyak alasan.

"Baik. Dia sangat baik,” kata Diana tersenyum di samping Daeng Ngampa, Dia tersipu malu ketika tangan kekar Daeng Ngampa melingkar di pundaknya.

"Dia (Diana) mau-ji (menikah). Tidak ada unsur paksaan," kata Daeng Caco.

Setelah setahun ditinggal istri dengan lima anak, Daeng Ngampa tak bermaksud membatasi anaknya dari rahim Diana.

"Kalau bisa 12, tapi Tuhan menentukan," ujarnya disambut tepuk tangan dan tawa keluarga mempelai wanita.

Namun, bukan di waktu yang dekat ini.

"Tunda dulu," ujar pria klimis kelahiran 1955 itu.

Daeng Ngampa meminang Diana dengan mahar Rp 35 juta dengan 300 Kg beras.

Halaman
123

Berita Terkini