Gajinya Tak Dibayar, Pegawai PDAM Jeneponto Putuskan Aliran Air ke Rumah Bupati

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jeneponto melakukan aksi memutus aliran air di mesin instalasi -2 Kalakkara, Kelurahan Empoang Utara, Kecamatan Binamu, Rabu (05/06/2017) siang.

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Puluhan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jeneponto melakukan aksi memutus aliran air di mesin instalasi -2 Kalakkara, Kelurahan Empoang Utara, Kecamatan Binamu, Rabu (05/06/2017) siang.

Terlihat pegawai PDAM itu menyerbu ke dalam instalasi dan langsung memutus aliran listrik ke mesin pompa dan menutup kran pompa air.

Hal ini membuat aliran air ke pelanggan terhenti.

Pemutusan aliran sebagai bentuk protes atas gaji dan tunjangan yang belum dibayarkan.

"Pokoknya tidak akan kita alirkan sebelum Dirut PDAM (Amri Mahadi Kulle) dicopot dan gaji dan tunjangan kita dibayarkan," ujar seorang pegawai Rustan diamini pegawai lain.

Tidak hanya di intalasi 1-2 Kalakkara, menurut pengunjukrasa semua instlasi PDAM juga ikut diputus.

"Semuanya kita putus, mulai dari sini yang mengaliri ari ke rumah jabatan bupati, di Binamu, Arungkeke, Turatea, Tamalatea dan Bangkala," kata Rustan.

Akibat aksi itu, dipastikan aliran air PDAM ke rumah-rumah warga yang ada di Jeneponto mati.

"Pokoknya tidak bakalan kita buka sebelum ada direktur baru yang membuka sendiri dan gaji kami dibayarkan," teriak pengunjukrasa.

Sejumlah personel Polres Jeneponto tidak kuasa menahan kemarahn pegawai PDAM itu.

Baca: Ini Dosa Dirut PDAM Jeneponto Sehingga Karyawannya Unjuk Rasa di DPRD

Berita Terkini