Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Ketika Guru dan Dosen Disebut Beban

Alasannya sederhana: jumlah mereka besar, gaji dan tunjangannya menyedot APBN, sementara kualitas pendidikan dianggap belum berbanding.

Editor: Sudirman
Ist
OPINI - Dr. Maria Ulviani, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Makassar 

Namun, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melabeli seluruh profesi sebagai beban. Justru di sinilah peran negara dan masyarakat: mendorong profesionalisme, memberi pelatihan berkelanjutan, serta memastikan rekrutmen berjalan adil dan transparan.

Guru dan dosen yang kompeten bukan datang begitu saja. Mereka harus dibentuk, dibina, dan didukung. Tanpa itu, mustahil pendidikan Indonesia bisa naik kelas.

Mengubah Narasi

Kita perlu mengubah cara berpikir. Gaji guru dan dosen bukanlah pengeluaran yang sia-sia, melainkan investasi jangka panjang. Negara yang kuat adalah negara yang menghormati pendidiknya.

Finlandia, misalnya, menempatkan guru di posisi terhormat, dengan seleksi ketat dan penghargaan tinggi. Hasilnya, pendidikan mereka menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Menghargai guru dan dosen berarti menghargai masa depan anak-anak kita.

Penutup

Menyebut guru dan dosen sebagai beban negara hanyalah narasi yang melemahkan. Beban sejati justru terletak pada ketidakmauan kita untuk memperbaiki sistem pendidikan secara menyeluruh.

Guru dan dosen bukan beban. Mereka adalah penentu arah bangsa. Jika kita terus memandang mereka sebagai beban, maka sesungguhnya kitalah yang sedang membebani masa depan Indonesia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Kajili-jili!

 

Kajili-jili!

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved