Opini
Ketika Guru dan Dosen Disebut Beban
Alasannya sederhana: jumlah mereka besar, gaji dan tunjangannya menyedot APBN, sementara kualitas pendidikan dianggap belum berbanding.
Namun, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melabeli seluruh profesi sebagai beban. Justru di sinilah peran negara dan masyarakat: mendorong profesionalisme, memberi pelatihan berkelanjutan, serta memastikan rekrutmen berjalan adil dan transparan.
Guru dan dosen yang kompeten bukan datang begitu saja. Mereka harus dibentuk, dibina, dan didukung. Tanpa itu, mustahil pendidikan Indonesia bisa naik kelas.
Mengubah Narasi
Kita perlu mengubah cara berpikir. Gaji guru dan dosen bukanlah pengeluaran yang sia-sia, melainkan investasi jangka panjang. Negara yang kuat adalah negara yang menghormati pendidiknya.
Finlandia, misalnya, menempatkan guru di posisi terhormat, dengan seleksi ketat dan penghargaan tinggi. Hasilnya, pendidikan mereka menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Menghargai guru dan dosen berarti menghargai masa depan anak-anak kita.
Penutup
Menyebut guru dan dosen sebagai beban negara hanyalah narasi yang melemahkan. Beban sejati justru terletak pada ketidakmauan kita untuk memperbaiki sistem pendidikan secara menyeluruh.
Guru dan dosen bukan beban. Mereka adalah penentu arah bangsa. Jika kita terus memandang mereka sebagai beban, maka sesungguhnya kitalah yang sedang membebani masa depan Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.