Harga Beras di Pasar Pabaeng-Baeng Masih Mahal, Medium Rp15 Per Kg, Premium Rp17 Ribu
Harga beras medium menyentuh Rp 15 ribu per kilogram (Kg), sedangkan beras premium Rp 17 ribu per kilogram
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Harga beras di Pasar Pabaeng-Baeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih mahal.
Harga beras medium menyentuh Rp 15 ribu per kilogram (Kg), sedangkan beras premium Rp 17 ribu per kilogram.
Harga dua jenis beras tersebut naik Rp 1.000 sejak bulan lalu.
Hal ini disampaikan pedagang beras Hj Intang saat ditemui di kiosnya, Pasar Pabaeng-Baeng, Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Senin (25/8/2025) sore.
“Beras medium dari Rp 14 ribu satu kilo, naik jadi Rp 15 ribu. Premium dari Rp 16 ribu jadi Rp 17 ribu per kilo. Itu langsung naik dan bersamaan bulan lalu,” katanya.
Intang menjual berbagai merek beras medium dari 10 kilogram hingga 25 kilogram.
Beras merek Ramos Bandung, Jempol OK, Putri Agri dijual Rp 350 ribu per 25 kilogram.
Untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual Rp 62.500 per 5 Kg.
Beras SPHP merupakan beras dikeluarkan pemerintah melalui Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional.
Sementatra harga beras premium merek Tiga Mawar Ungu tembus Rp 420 per 25 Kg.
Merek Ayam Jantan dan SL Bupati per 25 Kg dijual Rp 400 ribu.
Ukuran 10 Kg merek Tiga Mawar Ungu dan Raja Manggis Rp 180 ribu.
Intang mengungkapkan, kenaikan harga disebabkan stok beras kurang.
“Katanya kurang bahan bakunya (beras),” ungkapnya.
Walau harga beras mahal, ia mengaku pembeli tak berkurang.
Hanya saja, mereka mengurangi jumlah pembelian beras.
“Ada pembeli biasa beli 10 kilo, sekarang 5 kilo. Kalau kebutuhan sebulan ada tetap beli 25 kilo,” tuturnya.
Keluhkan Pasar Murah
Intang mengeluhkan pasar murah digelar instansi pemerintahan dan intansi lainnya.
Pasalnya, harga beras SPHP dijual lebih murah dari pada dijual pedagang di pasar.
Harga beras SPHP dijualnya Rp 62.500 per 10 Kg. Di pasar murah digelar pemerintah cuma Rp 58 ribu per 10 Kg.
Akibatnya, ia kehilangan pelanggan.
“Ini langganan bertanya, kenapa murah di sana, padahal kita jual sesuai harga pemerintah. Tidak mungkin dikasih naik atau turun,” keluhnya.
Intang berharap, pemerintah bisa meninjau ulang pasar murah.
Paling tidak lokasinya jauh dari pasar atau harga beras dijual tak terlalu murah.
“Jangan dekat pasar karena jelas tidak ada mau masuk ke sini, karena di sana lebih murah. Jauh selisihnya,” ucapnya.
Appi Sidak Pasar Pabaeng-Baeng
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin sidak Pasar Pabaeng-Baeng.
Kehadiran orang nomor satu di Kota Makassar ini untuk memastikan harga pangan strategis tetap terkendali.
“Alhamdulillah, beras SPHP sekarang sudah lebih terjangkau dan masyarakat bisa menikmatinya," katanya melalui keterangan tertulis diterima Tribun-Timur.com, Senin.
Selain memantau harga, Munafri Arifuddin menyoroti kebersihan dan kerapian Pasar Pabaeng-Baeng.
Pria akrab disapa Appi ini mengaku Pasar Pabaeng-Baeng sudah menunjukkan perbaikan. Walau butuh waktu mencapai ideal.
Pedagang-pedagang berjualan di luar sudah direlokasi masuk.
"Harapan kita, pasar yang tertib dan bersih akan menarik lebih banyak pengunjung, meningkatkan transaksi, dan memberi keuntungan bagi pedagang maupun pembeli," tuturnya. (*)
Ketua RT 05 Mannuruki Makassar Hairul: Masyarakat Butuh Aksi, Bukan Janji |
![]() |
---|
Beras Medium Rp16 Ribu, Premium Rp17 Ribu di Luwu, Dinas Perdagangan Klaim Turun Harga |
![]() |
---|
Harga Beras di Pinrang Turun Drastis, dari Rp17 Ribu Jadi Rp14 Ribu Per Kilogram |
![]() |
---|
Anggaran Rp5 Milliar, Makassar Segera Gelar Pemilihan Ketua RT |
![]() |
---|
Harga Beras Medium di Pasar Terong Rp15 Ribu Sekilo, Warga Incar SPHP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.