Bincang Komunitas : Indaba Sulawesi Selatan Pertama 2025
Bincang komunitas mengangkat tema Indaba Sulawesi Selatan Pertama 2025 (Inaugurasi Manik Kayu dan Reuni Gilwell).
TRIBUN-TIMUR. COM - Tribun Timur kembali menggelar podcast bertajuk bincang komunitas, Selasa (25;8/2025).
Bincang komunitas mengangkat tema Indaba Sulawesi Selatan Pertama 2025 (Inaugurasi Manik Kayu dan Reuni Gilwell).
Podcast dipandu Fiorena Jieretno ini menghadirkan narasumber Andi Fahry Makkasau (Kepala Pusdiklatda Gerakan Pramuka Sulsel) Herawati, S. Pd. M. Pd. (Ketua Panitia).
Berikut tanya jawabnya
Apa saja kegiatan dan kesibukannya sebelum Indaba?
Andi Fahry Makkasau - Tidak lagi berkegiatan secara formal karena saya cukup lama berkecimpun di dunia politik terakhir di DPRD Maros. Setelah itu saya fokus kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembinaan baik itu kepemudaan, kepramukaan, dan kebudayaan. Dan sehari-hari saya masih disibukkan sebagai seorang salah satu anggota tim ahli cagar budaya Maros. Di samping berbagai tugas di organisasi pramuka. Di kuartir cabang Maros juga saya masih wakil ketua. Di kuartir daerah Sulawesi Selatan saya Kapusdiklatda Di kuartir nasional saya juga masih salah satu pengurus atau andalan nasional.
Herawati - Saya seorang guru SMP Negeri 2 Maros. Nah, untuk kesibukan-kesibukan alhamdulillah sama dengan Kak ya, banyak juga kesibukan-kesibukan yang lain. Sebelumnya saya juga berkecimpung di PGRI. PGRI, Wakil Pengurus Perempuan PGRI Kabupaten Maros. kemudian saya juga adalah Wakil Ketua PGRI cabang Lauk, kecamatan. di kuartir cabang saya adalah wakil ketua pembinaan anggota dewasa ya. Dan alhamdulillah ya saya juga bersama dengan Kak Fahri adalah pengurus Pusdiklat kuartir daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan. Jadi alhamdulillah kesibukannya itu luar biasa juga.
Bagaimana cara kakak-kakak membagi waktu?
Untuk membagi waktu ya tentunya kita juga perlu membimbing anak-anak juga. Nah, tetapi kegiatan juga ya harus berjalan tetapi kan ada kolaborasi ya dengan teman-teman panitia yang tergabung di dalamnya. Insyaallah semuanya akan berjalan dengan lancar karena ini adalah tanggung jawab.
Apa peran dan tugasnya di Pusdiklatda?
Andi Fahry Makkasau - Jadi Pusdiklatda ini kan salah satu badan kelengkapan dari kuartir yang memang mendapatkan tugas untuk menangani pendidikan dan pelatihan. Nah, tugas kami tentu sangat berat karena kita akan berhadapan pada anggota dewasa yang dibentuk, dididik menjadi seorang pembina dan pelatih yang baik. Karena kita punya prinsip bahwa adik-adik pramuka itu akan lahir. Dari pembina yang baik, pembina akan lahir dari pelatih yang baik. Nah, pelatih ini lahir dari pengelolaan dan program-program Puslad yang tertata dan terprogram dengan baik. Nah, salah satu di antaranya ini adalah Indaba ini. Indaba ini adalah kegiatan untuk orang dewasa yang sifatnya santai di alam terbuka, sharing, tukar pikiran, berbagi pengalaman.
Herawati - Saya di kepelatihan mengurusi pelatihan-pelatihan yang yang kita sudah rencanakan di Pusdiklatda. Sama dengan Kak Pahri karena kami ya memang sama-sama pengurus di dalamnya.
Apa melatarbelakangi dilaksanakannya Indaba notabene kegiatan banyak digelar di luar negeri?
Andi Fahry Makkasau - Indaba ini satu istilah sebuah kegiatan kepanduan dunia yang di dalamnya berhimpun orang-orang dewasa. kalau kita kenal ada istilah jambore segmennya untuk peserta didik yang berusia penggalang. Kemudian ada yang kita kenal namanya Raimuna. Itu Raimuna untuk usia 16 sampai 25 tahun untuk anak-anak penegak pandega. Nah, untuk indaba adalah istilah yang digunakan untuk hal yang sama tapi segmennya untuk orang dewasa. Memang diakui bahwa secara umum di Indonesia tidak familiar. Karena jujur saja bahwa Indaba di Indonesia baru pertama kali diadakan itu 2016. Itu pun pada saat itu saya yang menggagas. saya ketua panitianya waktu itu.
Berapa banyak partisipan yang sudah mendaftar dan dimana lokasi Indaba?
Herawati - Lokasinya di Kabupaten Maros, di Kecamatan Simbang. Nah, mengapa memilih di Maros?karena Maros ini termasuk daerah yang di tengah-tengah ya. Agak dekat dari Makassar. Kemudian untuk Bulukumba biasa bertemu ya bisa pertemuannya itu di tengah-tengah dari pare-pare dari Toraja ya seperti itu sehingga kita memilih untuk daerah Maros. Kalau pendaftar itu di atas 500. Tadinya kita target 1.000. Sekarang masih banyak dari teman-teman yang mau mendaftar tapi kita sudah close.
Daerah mana palung banyak pendaftarnya?
Herawati - Sepertinya Bone karena pengorganisasian dan pendataan pembina pelatihnya yang sedikit sementara ini agak bagus Di tempat lain mungkin ada berbagai kendala, ada masa transisi sehingga tidak bisa memaksimalkan. Tapi secara umum mereka semua semangat. Tapi memang paling banyak dari Kabupaten Bone karena lebih unggul juga saat ini gitu ya. Dan bisa menjadi percontohan juga bagi daerah lainnya gitu.
Gimana fasilitas selama kegiatan dan pengamanannya?
Herawati - terkait dengan prasarana yang ada di Indaba, seperti di perkemahan kita menyiapkan MCK, slot-slot kegiatan itu sudah semua dirancang oleh panitia dan alhamdulillah sekarang sudah sekitar 85 persen hampir rampunglah. Terkait pihak keamanan ya, kami juga tentunya berkoordinasi dengan Polda dan juga Polres Polsek dan pemerintah setempat. Insyaallah sudah aman.
Kenapa bukan bertepatan pada tanggal 17 saja nih, Kak?
Andi Fahry Makkasau - Kegiatan yang perlu fokus tidak boleh dengan tumpan tindih dengan kegiatan lain. sudah menjadi tradisi di setiap kabupaten ataupun di daerah mana saja di Indonesia. Kalau 17 Agustus itu atau hari kemerdekaan kita terlalu banyak kegiatan yang numpuk situ. sekolah-sekolah itu harus baris berbaris, upacara. Nah, oleh karena itu kita harus mengambil satu momen waktu di mana kesibukan yang menumpuk-numpuk itu sudah selesai sehingga kita menetapkan tanggal setelah semua itu selesai.
Akomodasinya gimana?
Andi Fahry Makkasau - Kalau untuk konsumsinya itu kita menghadirkan UMKM. Jadi ada perputaran ekonomi juga ya.Jadi kami dari panitia tidak menyiapkan konsumsi untuk peserta tetapi mereka cukup di kita sediakan gerai-gerai makanan. Seperti itu.
Bagaiaman dukungan Pemda Maros?
Andi Fahry Makkasau - Lumayan, cukup. Prasarana juga pemda yang bantu. Luar biasa dukungan pemda Maros.
'Cinta Tak Butuh Suara' Satriani dan Wai Kwan Ha Nikah Hari Ini di Wajo |
![]() |
---|
Konsorsium KPTCN dan BOLT Seminar di Tohoku, Rangkaian Summer School in Japan |
![]() |
---|
Bupati Gowa Husniah Talenrang Raih Gelar Doktor di UMI Makassar |
![]() |
---|
Siapa Sosok Oknum Jaksa Disebut Peras Terdakwa Uang Palsu Annar Sampetoding Rp5 M? Kejati Buka Suara |
![]() |
---|
Kenalkan Brigjen Hindratno Devidanto, Alumnus Akmil 1998 Pecah Bintang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.