Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun RT RW

PKK Gandeng RT/RW Makassar Penggerak Pertanian Masa Depan di Perkotaan

Salah satunya terlihat dari keterlibatan aktif Pejabat Sementara (Pjs) Ketua RT/RW dalam mendukung program Kebun PKK di Kecamatan Rappocini.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Camat Rappocini Aminuddin 2025 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSSAR - Kolaborasi lintas level dalam pembangunan urban farming terus diperkuat.

Salah satunya terlihat dari keterlibatan aktif Pejabat Sementara (Pjs) Ketua RT/RW dalam mendukung program Kebun PKK di Kecamatan Rappocini. 

Peran mereka dinilai krusial dalam memastikan keberlanjutan serta dampak sosial dari kebun tersebut.

Camat Rappocini, Aminuddin, menegaskan bahwa Kebun PKK bukan sekadar proyek pertanian, melainkan representasi dari gerakan kolektif untuk menciptakan ketahanan pangan lokal dan peningkatan kualitas hidup masyarakat urban.

"RT/RW adalah ujung tombak kami di lapangan. Mereka bagian integral dari struktur PKK di tingkat kelurahan dan terlibat langsung dalam pengelolaan serta pengembangan kebun ini," ujarnya ditemui di Balaikota Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani.

Kebun PKK Kecamatan Rappocini terletak di Jl Cokonuri Raya RT 04 RW 08, Kelurahan Gunungsari.

Memanfaatkan lahan tidur seluas 480 meter persegi (16x30 meter), kebun ini telah bertransformasi menjadi ruang produktif yang menumbuhkan lebih dari 50 jenis tanaman.

Ada 12 jenis tanaman warung hidup, seperti kangkung, bayam, sawi, cabai, hingga lengkuas.

Tanaman toga (tanaman obat keluarga) mencapai 20 jenis, termasuk kencur, kunyit, temulawak, daun salam, dan pohon jarak.

Sementara itu, lumbung hidup yang terdiri dari ketela, ubi jalar, jagung, dan pisang memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas.

Tak hanya itu, unsur estetika turut dihadirkan dengan 10 jenis tanaman hias seperti kamboja jepang, sri rejeki, bugenvil, dan aglonema.

Bahkan, tanaman langka seperti kelor dan bunga ciplukan juga ditanam sebagai simbol pelestarian spesies lokal.

Kebun ini juga memperluas konsep urban farming melalui integrasi budidaya perikanan.

Menggunakan metode inovatif budikdamber (budidaya ikan dalam ember), masyarakat memelihara ikan lele dan nila, yang ditanam secara vertikal dengan sistem aquaponik ikan di bawah, selada di atas.

Lebih dari sekadar pertanian, kawasan ini menjadi pusat edukasi dan ekosistem ekonomi sirkular mini.

Terdapat budidaya maggot, pengolahan kompos organik, peternakan ayam, hingga bank sampah.

Semua kegiatan ini terintegrasi dalam satu kawasan yang mendukung visi Wali Kota Makassar dalam menciptakan kota hijau dan mandiri pangan melalui program Urban Farming.

Di sekeliling kebun, terdapat pula Rumah Gizi dan Dapur B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman).

Di sinilah para kader PKK dan RT/RW berperan menyediakan makanan bergizi secara rutin untuk anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya.

Aminuddin berharap agar para Ketua RT dan RW terus memaksimalkan peran strategis mereka.

“Program ini bukan hanya tentang bercocok tanam, tapi membentuk budaya baru budaya mandiri pangan, peduli lingkungan, dan gotong royong masa depan. Dan RT/RW adalah garda depannya,” pungkasnya.(*)

Data Kebun PKK 
- Luas Kebun 480 M2 16x30 meter 
- Berlokasi di Jl Cokonuri Raya RT 04 RW 08 Kelurahan Gunungsari 
- Pemanfaatan pekarangan warga 
- Mendirikan Rumah Gizi
- Membuat Dapur B2SA ( Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman )

-Jumlah Tanaman di kebun : 50 macam
Terdiri dari Tanaman warung hidup : 12 macam
- ⁠ Tanaman Toga : 20 macam
- ⁠ Tanaman Lumbung Hidup : 5 macam
- ⁠ Tanaman Estetika : 10 macam
- ⁠ Tanaman Keras : 1 macam
- ⁠ Tanaman Spesifik : 1 macam

- Ada 3 yg bernilai ekonomis :
Minyak jelantah, Eko enzim dan daur ulang

- Menggunakan Teknologi Tepat Guna : Maggot,Hidroponik dan komposter
- Budidaya Ikan Nila dan Lele 
- Peternakan Ayam
 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved