Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Normalisasi, Mahasiswi Aborsi karena Hamil Luar Nikah

Datanglah seorang perempuan muda ke ruang praktikku bersama seorang lelaki muda, seumuran, berpenampilan gagah dengan tubuh atletis

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Dr dr Dewi Setiawati Muchsin SpOG MKes, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Wirahusada Medical Centre, dosen FKIK UIN Alauddin Makassar. 

Pemerintah pun tak serius menanamkan pendidikan moral, sibuk dengan kekuasaan dan citra.

Mawar dan Kumbara hanyalah dua wajah dari sekian banyak anak muda yang kehilangan arah.

Mereka adalah alarm keras bagi kita: keluarga, masyarakat, bahkan negara.

Aku menatap mereka sambil menahan rasa yang bercampur baur

“Anakku, Allah Maha Pengampun. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, selama kalian benar-benar bertaubat. Jadikan ini pelajaran. Jangan ulangi lagi. Kembalilah pada Allah sebelum terlambat.”

Air mata Mawar jatuh. Kumbara diam membisu. Aku tahu kata-kataku mungkin belum sepenuhnya mengubah jalan mereka. Tapi aku berharap secercah cahaya bisa masuk ke hati yang sedang gelap.

Dan sore itu, aku berdoa dalam hati: Semoga generasi ini kembali menemukan jalan cahaya. Semoga orang tua dan guru sadar kembali pada peran mendidik akhlak. Semoga pemerintah mengerti bahwa membangun bangsa bukan sekadar ekonomi, tapi juga moral dan iman.

Karena tanpa iman, generasi akan rapuh. Dan rapuhnya generasi adalah awal runtuhnya bangsa.

Tulisan ini adalah refleksi nyata dari ruangan praktik.

Mari bersama-sama untuk peduli terhadap generasi bangsa kita tercinta.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved