Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Nursanti Peraih 717 Suara Pilkada Sinjai Divonis 31 Bulan Penjara Usai Tipu eks Bupati Mamasa

Perempuan kelahiran 23 April 1982 ditangkap polisi di rumahnya Jl Timah, Kecamatan Rappocini, Makassar, Maret 2025 lalu.

Editor: Sudirman
Ist
NURSANTI - Nursanti eks calon Bupati Sinjai. Ia divonis 31 bulan penjara kasus penipuan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Nursanti eks Calon Bupati Sinjai.

Nursanti maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sinjai 2024.

Ia berpasangan Lukman H Arsal.

Pasangan Nursanti - H Arsal meraih 717 suara atau 0,50 persen dari total 143.137 suara sah.

Setelah Pilkada Sinjai berakhir, Nursanti berurusan polisi.

Perempuan kelahiran 23 April 1982 ditangkap polisi di rumahnya Jl Timah, Kecamatan Rappocini, Makassar, Maret 2025 lalu.

Baca juga: Rekam Jejak Nursanti Tersangka Penipuan Usai Gagal Jadi Bupati Sinjai, Penangguhan Diprotes

Nursanti ditangkap setelah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sulsel.

Lima bulan berselang, rupanya Nursanti sudah menjadi terdakwa.

Dalam rilis resmi Penkum Kejati Sulsel, ia telah beberapa kali dihadirkan dalam persidangan di meja hijau Pengadilan Negeri Makassar.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar telah menjatuhkan vonis terhadap Nursanti.

Ia divonis pidana penjara selama 2 tahun 7 bulan atau 31 bulan.

Putusan itu dibacakan dalam persidangan di pengadilan Jl RA Kartini, Kecamatan Ujung Pandang itu, Kamis (14/8/2029).

Vonis di ruang persidangan bangunan cagar budaya itu, ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sulsel.

JPU menuntut Nursanti hukuman penjara selama 3 tahun.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Soetarmi mengatakan JPU Haryanti Muhammad Nur dan Anita Arsyad, mendakwa Nursanti melanggar Pasal 378 KUHP tentang Penipuan. 

"Atas perbuatannya, Majelis Hakim menyatakan Nursanti terbukti bersalah melakukan tindak pidana "Penipuan" sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP," kata Soetarmi.

Soetarmi memaparkan, kasus penipuan itu bermula saat terdakwa Nursanti berkenalan dengan saksi korban Ramlan Badawi di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Juli 2024.

Ramlan Badawi adalah sosok Bupati Mamasa tiga periode (2011-2013, 2013-2018 dan 2018-2023).

Terdakwa Nursanti kata Soetarmi, meyakinkan korban untuk bekerja sama dalam usaha tambang nikel miliknya di Kabupaten Morowali.

Ajakan itu disertai upaya-upaya meyakinkan korban.

Termasuk memperlihatkan saldo rekening diduga palsu sebesar Rp24 miliar.

Alhasil, terdakwa Nursanti, berhasil meyakinkan korban.

Korban pun menyerahkan uang secara bertahap dengan total lebih dari Rp3,1 miliar. 

Alih-alih digunakan untuk operasional tambang, uang tersebut kata Soetarmi justru digunakan untuk kepentingan pribadi terdakwa.

Termasuk membiayai pencalonan dirinya sebagai calon Bupati di Kabupaten Sinjai.

"Selain menjatuhkan hukuman penjara, hakim juga menetapkan barang bukti berupa cetakan rekening BCA atas nama Sopian untuk dilampirkan dalam berkas perkara," terang Soetarmi.

"Terdakwa juga dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp5 ribu," tuturnya.

Sosok Nursanti

Salah satu figur politisi perempuan yakni Hj Nursanti serius menantang Andi Kartini Ottong di Pilkada Sinjai 2024.

Bahkan Hj Nursanti membeberkan siapkan Rp30 miliar untuk maju sebagai Calon Bupati Sinjai 2024.

Tentu dana Rp30 miliar yang disiapkan untuk Pilkada Sinjai 2024 bukanlah dana sedikit.

Lantas siapa sosok penantang Andi Kartini Ottong ini? Berikut profil Hj Nursanti dirangkum Tribun Timur dari berbagai sumber.

Sebelumnya, Pilkada Sinjai 2024 dipastikan akan memunculkan sejumlah figur baru.

Pasalnya, Bupati Sinjai sebelumnya Andi Seto Asapa memilih tak lagi maju.

Andi Seto Asapa memilih bertarung di Pilwali Makassar 2024.

Setelah Andi Seto memilih hijrah ke Makassar, peluang pendampingnya atau Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong dinilai semakin besar maju sebagai Calon Bupati Sinjai 2024.

Banyak pihak menilai, langkah Andi Kartini Ottong semakin mudah untuk merebut kursi 01 Sinjai Sulsel itu.

Namun belakangan muncul sejumlah penantang baru, salah satunya yakni Hj Nursanti.

Hj Nursanti kabarnya menyiapkan puluhan miliar untuk bertarung jadi Bupati Sinjai.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Haji Nursanty, Andi Mappananrang Rachman.

“Iye betul kami mempersiapkan Rp30 Milyar,” katanya, Selasa (4/6/2024).

Menurut Andi Mappananrang Rp30 Milyar itu akan digunakan dalam proses dan tahapan Pilkada.

“Kami mempersiapkan Rp30 Milyar karena geografis Sinjai dari dataran rendah ke dataran tinggi hingga pulau membutuhkan mobilisasi yang tinggi dan harus didukung oleh persiapan yang matang,” ujarnya.

Hj Nursanti sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah Partai yang akan mengusungnya di Pilkada.

“Saat ini kami intens komunikasi dengan beberapa partai insha allah ditunggu hasilnya,” katanya.

Selain itu baliho bergambar dirinya juga tersebar luas di Kota hingga pelosok Sinjai.

“Mohon doa dan dukungan semua pihak semoga apa yang menjadi cita cita besar kami bisa terwujud,” katanya.

Untuk saat ini kata Andi Mappananrang, pihaknya sedang berjuang untuk memenuhi persyaratan sebagai kandidat calon Bupati Sinjai.

“Insha Allah dalam waktu satu dua hari kedepan akan ada kabar menggembirakan buat kita semua,” ujarnya.

Profil Hj Nursanti

Hj Nursanti merupakan pengusaha tambang dan politisi Nasdem.

Hj Nursanti asal Kabupaten Kolaka.

Ia tercatat sebagai pemilik  PT.GKS Pertambangan Kolaka dan bergabung dengan Nasdem Sinjai.

Hj Nursanti tercatat sebagai Caleg DPRD Sinjai namun gagal.

Hj Nursanti, mantan anggota DPRD Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, menyatakan dulunya menyatakan siap bertarung di pemilihan kepada daerah (pilkada) Kolaka Timur (Koltim) Sulawesi Tenggara yang akan digelar Desember 2015.

"Saya sudah berkomunikasi dengan hampir semua partai politik di Koltim, meminta dukungan untuk maju memperebutkan kursi bupati Koltim pada pilkada serentak Desember 2015," katanya di Kendari, Kamis.

Berada di Kendari, Hj Nursanti bertemu dengan jajaran pengurus DPD PDIP Sulawesi Tenggara, meminta dukungan politik.

Kepada Sekretaris DPD PDIP Sultra, Litanto, Hj Nursanti mengaku dirinya memang bukan putri daerah Koltim, namun sebagian besar warga Koltim mengenal dirinya.

"Mayoritas penduduk Koltim berasal dan Sulawesi Selatan dan sebagai besar dari mereka masih ada hubungan keluarga dengan saya," katanya.

Perempuan kelahiran Sinjai pada 23 April 1982 itu mengaku optimistis bisa merebut simpati rakyat Kolaka Timur karena sudah sejak lama bolak balik Koltim bertemu sanak famili.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved