Citizen Reporter
Warga Sinjai Dilantih Jadi Pemandu Wisata Religi di Bukit Ka'bah Panrita Hill
Suasana di kawasan wisata Panrita Hill, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, terasa lebih hidup dari biasanya
Safriany Noersyamsu
Pengelola Kawasan Wisata Panrita Hill
Melaporkan dari Sinjai, Sulsel
SUASANA di kawasan wisata Panrita Hill, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, terasa lebih hidup dari biasanya pada Sabtu (4/10/2025).
Dari kejauhan, tampak sejumlah warga berkumpul di area terbuka dengan latar belakang bukit hijau dan bangunan musala berbentuk Ka’bah yang berdiri megah di puncaknya — ikon wisata religi kebanggaan warga Sinjai.
Hari itu, sebanyak 22 warga sekitar Panrita Hill mengikuti Pelatihan Pemandu Wisata yang digelar oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen UMI dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian kepada masyarakat, dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme warga lokal di sektor pariwisata.
Pelatihan ini dipandu oleh dua dosen dari Fakultas Teknologi Industri UMI, yakni Agus Ardianto Budiman dari Program Studi Teknik Pertambangan dan Taufik Nur dari Program Studi Teknik Industri.
Selama pelatihan, peserta dibekali materi yang berpedoman pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Nomor 341 Tahun 2017, mencakup lima keterampilan utama:
- Menyiapkan dan menyajikan informasi wisata,
- Berkomunikasi dengan wisatawan,
- Memandu perjalanan di lokasi wisata,
- Memimpin kelompok wisata, serta
- Memahami prosedur keselamatan dan keamanan kerja di lapangan.
Ketua pelaksana kegiatan, Agus Ardianto Budiman, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak sekadar mengajarkan teknik pemanduan, tetapi juga membangun kesadaran bahwa wisata dapat menjadi ruang dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat Panrita Hill tidak hanya menjadi pemandu yang andal secara teknis, tetapi juga mampu menyampaikan nilai-nilai kebaikan dan keislaman kepada setiap pengunjung,” ujar Agus.
Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi nyata antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengembangkan konsep wisata berkelanjutan.
Taufik Nur menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi nyata antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengembangkan konsep wisata berkelanjutan.
“Wisata yang baik bukan hanya indah secara alamiah, tetapi juga memberi manfaat sosial, ekonomi, dan spiritual bagi masyarakat di sekitarnya,” jelasnya.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Banyak di antara mereka yang baru pertama kali mendapat pelatihan profesional tentang pemanduan wisata. Para peserta belajar cara menyapa pengunjung, menjelaskan sejarah dan filosofi Panrita Hill, hingga mengarahkan wisatawan dalam jalur perjalanan yang aman dan informatif.
Serunya Siswa SMK Negeri 5 Makassar Belajar Operasikan Drone untuk Tambang |
![]() |
---|
Ketat, 24 Peserta Duta Baca Parepare 2025 Ikuti Seleksi Wawancara |
![]() |
---|
Program AI Ready ASEAN Sentuh Makassar, Siapkan Generasi Melek AI |
![]() |
---|
5 Tari Tradisional Sulsel Dipentaskan di Korea Selatan, Disaksikan Seniman 30 Negara |
![]() |
---|
IoT Tenaga Surya Bantu Atasi Krisis Air di Pertanian Jeneponto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.