Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Duka Hari Ini

Kisah Aswar Hasan Sempat Ditolak Jadi Komisioner KPI Pusat, Dibela Jusuf Kalla

Aswar Hasan adalah komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2019-2022.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun timur
JEJAK ASWAR HASAN-Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin sekaligus komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) masa bakti 2019-2022, Dr Aswar Hasan. Dr Aswar Hasan MSi,berpulang ke rahmatullah pada pukul 20.21 WITA di RS Primaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu malam (13/8/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM- Kembali ke saat menentukan pemilihan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat tahun Juli 2019 lalu. 

Saat itu, Aswar Hasan hampir saja tak jadi komisioner KPI pusat periode 2019-2022. 

Aswar Hasan menceritakan sendiri dirinya sempat terhalang. 

Alasannya, Aswar adalah sosok yang diduga tak toleran dan terafilisasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

Hizbut Tahrir adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1953 di Yerusalem oleh Taqi al-Din al-Nabhani. 

Organisasi ini menganut ideologi pan-Islamisme, menolak nasionalisme dan demokrasi, serta berambisi mendirikan kembali sistem pemerintahan khilafah berbasis syariah secara global.

Pada tanggal 19 Juli 2017, pemerintah Indonesia membubarkan HTI dengan mencabut status badan hukumnya.

Baca juga: Dosen Unhas sekaligus Senior HMI Aswar Hasan Wafat di Makassar

Dasarnya adalah Perppu No. 2 Tahun 2017 (yang kemudian menjadi UU No. 16 Tahun 2017 tentang Ormas), karena ideologi HTI dianggap bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, serta mengancam kedaulatan NKRI dengan menyebarkan paham khilafah trans-nasional.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ini pun menceritakan kepadanya koleganya. 

Sehingga, mereka pun langsung membantu tanpa diminta. 

ASWAR HASAN MENINGGAL-Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Hasanuddin Dr Aswar Hasan MSi, guru sekaligus kolega yang dikenal bijaksana dan bersahaja, berpulang ke rahmatullah pada pukul 20.21 WITA di RS Primaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa malam (13/8/2025).

Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam mendidik generasi muda, membimbing jamaah, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan.
ASWAR HASAN MENINGGAL-Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Hasanuddin Dr Aswar Hasan MSi, guru sekaligus kolega yang dikenal bijaksana dan bersahaja, berpulang ke rahmatullah pada pukul 20.21 WITA di RS Primaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa malam (13/8/2025). Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam mendidik generasi muda, membimbing jamaah, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan. (Dok ISTIMEWA)

Salah satu mantan sekretaris Poros Pemuda Indonesia (PPI), Andi Aswadi pun mengirimkan surat elektronik kepada komisi I DPR RI saat itu soal bukti toleransi dari Aswar Hasan

“Saya kumpulkan semua foto-foto dan berita kegiatan saat Kak Aswar jadi pembicara. Kami saat itu tak setuju kalau Kak Aswar dianggap intoleransi,” katanya. 

Tak hanya Aswar, pengurus Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) juga tak tinggal diam. Mereka bergerak. 

Ada satu foto yang ‘menyelamatkan’ karier Ketua KPI Daerah Sulawesi Selatan periode 2004-2007 dan 2007-2011 ini. 

Saat Aswar memimpin deklarasi damai Pileg dan Pilpres di Warkop Boulevard Makassar, Jl Boulevard, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Kamis (4/10/2018).

Saat itu, hadir juga Dr Arif Wicaksono (Dekan Fisip Unibos) Yongris Lao (Ketua Walubi sulsel) Dr Firdaus Muhammad (Akademisi UIN Alauddin). 

Hadir juga Maulana Irfani (Ketua LMND Sulsel), Natsar Desi (Politisi Muda Sulsel), Irfan Liakat (Politisi Muda Sulsel), Etus Mattumi (Ketua GRD Sulsel) Taqwa Bahar,Sekjen (Ketua PPI Sulsel) Abdul Karim (Kammi wilayah sulselbar), Malaba Alfurqani (Ketua LBHMI Gowa Raya).

Selain itu, ada juga gerakan di Universitas Hasanuddin melalui tulisan dan atensi langsung ke Komisi I. 

Ia adalah dosen Hukum Universitas Hasanuddin, Fajlurrahman Jurdi. 

Tulisannya kala itu berjulul Aswar Hasan yang Saya Kenal 

“Saat itu, saya telpon semua teman-teman. Alhamdulillah para pimpinan Komisi I DPR RI menerima laporan mereka,” katanya.

JK: Aswar Moderat

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla saat itu pun membela Aswar Hasan

Jusuf Kalla mengungkapkan, Aswar Hasan adalah orang moderat dan tidak radikal.

"Aswar Hasan? Haha..., itu sebenarnya Aswar itu orang baik dan moderat, tidak radikal," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).

JK menyebut, sebelum terpilih menjadi Komisioner KPI, Aswar tercatat pernah menjabat Sekretaris Jenderal di organisasi Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI).

Organisasi tersebut diketahui terletak di Provinsi Sulawesi Selatan dan menginginkan syariat Islam ditegakkan.

 JK menyebut lembaga tersebut juga bukan lembaga radikal. Soal Aswar yang disebut radikal, JK mengatakan justru sebaliknya, Aswar mencegah hal-hal tersebut terjadi.

"Gunanya itu orasi dakwah pada dasarnya, yang menginginkan syariat Islam itu ditegakkan. Syariat Islam itu sederhana mau adab salat, adab puasa. Setiap hari kita melaksanakan syariat Islam," jelas JK.

 "Lembaga itu bukan lembaga radikal, dan aswar itu bukan orang radikal, justru dia meredam keinginan-keinginan orang yang mau macam-macam," jelas JK.

Saat pemilihan di Komisi I, Aswar meraih 47 suara. 

Sehingga, Komisi I menetapkan bersama delapan komisioner lainnya. 

Dr Aswar Hasan MSi adalah dosen tetap, praktisi media dan informasi, serta peneliti Universitas Hasanuddin dengan kualifikasi keilmuan ilmu komunikasi dan media massa.

Aswar Hasan yang sering tampil di berbagai media melalui ulasan terkait media dan politik ini mengampu matakuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, Dasar-Dasar Penulisan Kreatif Metode, dan Cybermedia di Unhas.

Sebelum menjabat sebagai komisioner KPI Pusat, Aswar Hasan adalah Ketua KPI Daerah Sulawesi Selatan periode 2004-2007 dan 2007-2011.

Kemudian ia aktif di Komisi Informasi Publik (KIP) dan menjabat ketua selama periode 2011-2015 dan 2015-2019.

Dr Aswar Hasan MSi, wafat pada pukul 20.21 WITA di RS Primaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu malam (13/8/2025).

Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam mendidik generasi muda, membimbing jamaah, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, murid, dan rekan sejawat.(tribun-timur.com/sim)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved